{13}. Moments//

62 3 0
                                    

Happy reading~

Tandai typo!!

--Dermaga//--

" Rambut baru in? " Tanya lilya kepada perempuan yang berada di sampingnya. Mereka berdua sedang duduk di kursi panjang yang berada di samping kelas mereka, sembari menunggu bell berbunyi.

" Yoi dong. "

" Tapi... " Lilya mendekatkan wajahnya ke wajah indi sambil melihat ada yang berbeda dari perempuan berambut pirang ini.  

" __Wajah lo kenapa? " Tanya lilya lagi ketika sadar sebuah tiga plaster yang tertempel di dahi, dagu, dan pipi indi di tambah juga luka lebam di sudut bibir nya.

" Em, itu kemarin gw udah jatuh dari motor sama ayyan. " Bohong indi.

" Eh tapi, warnain rambut emang nya dibolehin ya? "

" Gak tau sih. Tapi, yaa ini itu warna rambut asli gw. " Beritahu indi.

" Oh beneran?! "

" Iya. Gw blasteran eropa, makanya dapat warna rambut ini. " Lilya menepuk tangannya sambil berkata waow.

" Wah lo blasteran ternyata. "

" Lo blasteran juga? " Tanya indi kepada lilya.

" Nggak sih. Tapi, dulu gw lahir nya bukan di bandung tapi di New Zealand (Selandia baru). " Fakta menarik dari lilya membuat indi lebih heboh daripada reaction lilya tadi.

" Itu sih namanya blasteran. "

" Emang iya? Gak deh kayaknya. Gak tau deh, yang penting gw tinggal nya di indonesia!! " Ucap lilya semangat sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.

Kring... Kring... Kring.

" Wahh... Gw males upacara lagi. " Keluh lilya ketika mendengar bell berbunyi.

Perhatikan! Kepada siswa & siswi SMA Negeri 1 segera berkumpul di lapangan, upacara akan segera di laksanakan.

Lilya semakin frustasi oleh pengumuman yang tadi. Mereka berdua melangkah kan kakinya menuju lapangan kemudian berbaris di kelas masing-masing. Tak sedikit orang yang memperhatikan mereka berdua gara-gara maybe rambut indi.

Lilya berbaris di barisan paling belakang, karena dia tinggi. Ia menoleh ke samping ia terkejut mendapati catra yang tersenyum kepadanya.

" Ngapain lo senyum-senyum. " Sewot lilya sambil merapikan poninya yang tertiup angin.

" Pede banget lo. Gw lagi senyumin pacar gw, bukan lo. " Kata catra sambil  istirahat di tempat.

Malu. Tapi, tidak pernah se 'malu ini.

" Oh. Malu banget gw gilak. " Lilya kembali menghadap ke depan mendengar sang kepala sekolah berceloteh.

1 jam berlalu, upacara sudah telah dilaksanakan. Hari ini entah kenapa semua para guru mengadakan rapat yang membuat siswa-siswi smanda tidak belajar.

" Gimana nanti kita pergi jalan-jalan. "
Usul anzy kepada lilya dan indi. Mereka bertiga sedang duduk di sebuah bangku panjang yang berada di samping kelas indi dan lilya.

DERMAGA// (END) Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz