{22}. Hei! you, aku merindukanmu//

43 2 0
                                    

Happy reading📖

Tandai typo!!!!

--Dermaga//--

Sudah terhitung satu bulan candra koma, dan satu bulan itu pun lilya dan catra uring-uringan tidak jelas menunggu sang rembulan bangun.

Hari ini adalah hari senin tanggal 13 Oktober, tidak ada tanda-tanda pemuda yang bernama candra tezar Arnenda itu akan membuka matanya.

Hujan deras dengan angin ribut membasahi kota bandung, tidak ada tanda-tanda hujan akan reda, yang membuat lilya yang berada di rumah sakit memutuskan untuk tidur di sana bersama catra.

Catra yang baru saja balik dari musholla yang berada di dekat rumah sakit menggigil kedinginan di karenakan harus menerobos derasnya hujan bisa dilihat poni dan sedikit hoodie berwarna pink pemberian dari lilya itu sedikit basah.

" Lo nggak solat? " Tanya catra pada lilya yang senantiasa dari tadi duduk di depan jendela sembari melihat hujan.

Lilya mengangguk kemudian menatap catra yang memeluk dirinya sendiri.

" Kenapa lo nggak diam aja tadi di musholla, jadi basah kan. " Omel lilya pada catra.

Catra hanya diam masih dengan menggosok kedua telapak tangannya berharap bisa mendapatkan kehangatan di sana.

" Kayaknya gw harus tidur di sini deh." Sudah pukul 10 membuat lilya berbicara seperti itu, dan juga tidak ada tanda-tanda hujan akan reda.

" Lo yakin? Lo perempuan loh. " Ujar catra membuat lilya mengangguk.

" Gw tidur di sofa, " Lilya tidak setuju, bukankah harusnya perempuan yang harus di ratu 'kan?

" Dih harusnya gw, karena gw perempuan. " Catra memutar bola matanya malas.

" Ya udah gw nanti tidur di lantai. " Ucap catra mengalah daripada nanti berdebat dengan lilya yang keras kepala.

Lilya menutup jendela kemudian berjalan menuju sofa, " Huwa.. Adik lo pake pelet apa sih cat? Kok bisa gw serindu ini sama candra. "

Catra menatap datar lilya yang melempar tubuhnya sendiri di sofa kemudian mengacak-acak rambutnya sendiri. " Suka lo sama adik gw, hm? "

Lilya menegakkan tubuhnya kemudian menatap catra serius. " Gw nggak tau. Tapi, kenapa ya? Kalau dia lagi ketawa atau senyum ke gw, jantung gw berdetak lebih kencang. "
Curhat lilya, catra menepuk kening nya.

" Kayak remaja lagi puber lo. "

" Ih! Gw serius tau catra. "

" Ya, itu berarti lo suka sama candra. "
Ucap catra kemudian.

" T-tapi.. Huwa, nggak tau deh. "

" Ingat, nggak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan. " Lilya mengangguk ia juga percaya, karena ia dulu sudah merasakannya.

" Dah lah gw tidur aja. " Lilya mengambil bantal yang berada di dekat catra kemudian menaruhnya di belakang tubuhnya.

" Perut gw sakit banget. " Rintih lilya sambil menekan perutnya yang terasa nyeri karena haid hari pertama.

DERMAGA// (END) Where stories live. Discover now