{25}. Di Tahun 2023, Semoga Mendapatkan Kebahagiaan//

40 3 0
                                    

Happy reading📖

Tandai typo!!!

Kembali lagi dengan suroyyanurlaily, jangan lupa untuk vote, follow & subscribe ya, eh ralat komen maksudnya.

Nggak tau cerita ini nge-feel apa nggak, tapi makasih banget yang udah mau baca, 감사합니다, Thankyou, ありがとう, Vielen Dank, Once again thank you and I love you guys.

---

" Desember telah tiba dan pergantian tahun sudah di depan mata. Ayo, tutup tahun ini dengan banyak kenangan indah! "
-dermaga//

" Terimakasih untuk kenangan baik buruknya, terimakasih Desember dan terimakasih tahun 2022. "
-dermaga//

--Dermaga//--

Tak terasa waktu bergulir begitu cepat, padahal baru kemarin bulan September dan sekarang sudah berganti tahun.

Terimakasih untuk tahun 2022 dan selamat datang tahun 2023, permintaan ku hanya satu semoga di tahun yang baru ini tidak terjadi apa yang terjadi pada tahun yang lalu.

Semua orang di bumi mungkin merayakan penyambutan tahun baru, seperti yang dilakukan oleh dua orang pemuda yang duduk-duduk santai di atas balkon, memandang langit malam yang di hiasi oleh bulan dan bintang di tambah lagi dengan suara petasan.

" Udah 2023 aja ya? Nggak kerasa. " Celetuk pemuda berwajah bayi itu.

" Tahun sudah berubah, bulan berubah, tanggal berubah, apa bisa takdir gw berubah? Capek tau nggak hidup kek gini terus. " Ucap pemuda satunya yang memiliki mata agak sedikit sipit tapi tak terlalu sipit.

" Bisa, kalau lo nggak ngeluh mulu. " Ucap pedas catra kepada candra, yang membuat candra berdecak.

Ketika candra menggaruk hidungnya, ia kagetkan oleh cairan merah yang berlember keluar bak keran air.

" Candra, lo mimisan! " Seru catra khawatir, pemuda itu langsung berlari mengambil tisu dan obat di rumah-rumahan yang telah di bangun dulu oleh papahnya.

" Nih. " Candra mengambil tiga lembar tisu dan segera mengusap hidungnya yang masih mengeluarkan darah, ia mendongakkan kepalanya untuk menghentikan darah itu.

Shh!

Desisnya ketika merasakan perih di perut bagian kanannya. Ini bukan pertama kalinya ia mimisan dan merasakan perih di perut bagian kanannya.

" Akh! Cat, sakit. " Catra gelapan sendiri, ia mengulurkan sebutir obat dan air yang langsung di ambil dan di teguk oleh adiknya.

" Masih sakit? " Candra mengangguk masih meremas perutnya, wajahnya pucat dan tenaga nya serasa tidak ada.

" Kita ke rumah sakit aja ya, takut terjadi apa-apa. " Candra menggeleng sebagai jawaban, sungguh ia sangat lemas sekarang.

" Kita masuk. " Final catra membantu candra untuk berdiri dan berpindah ke rumah-rumahan yang berada di dekat sana. Candra membaringkan dirinya di sofa masih dengan memegang perutnya sesekali meringis.

Catra ikut mengusap perut adiknya pelan sembari melamun, memikirkan apa yang terjadi. Ia menelan ludah kasar tak tahu harus bersikap bagaimana apakah ini salah satu apa yang dikatakan dokter ilham?

DERMAGA// (END) Where stories live. Discover now