DERMAGA// (END)

{54}. Bulan Pada Malam Itu//

Happy reading📖

Tandai typo!

Ini itu sengaja update sih.. Karena hari ini adalah hari spesial ku..

--Dermaga//--

(April,12,2024)

Tak terasa sudah 7 bulan terlewati, sore hari dengan senja sudah terlihat tak lupa dengan kopi sebagai peneman.

Seorang gadis terlihat duduk di hamparan pasir sendirian dengan tangannya memegang sebuah gelas yang isinya adalah kopi panas sembari menyaksikan matahari terbenam.

" Cantik banget, kayak gw. " Ucapnya pada dirinya sendiri, lalu meminum kopi itu tak lupa dengan meniupnya agar tak membakar lidahnya.

" Gw jadi ingat sesuatu, " Lilya mengingat sesuatu membuat ia tak sengaja menyemburkan kopi yang berada di mulutnya.

" Oiya, gw harus beliin bunda lipstik. " Tadi, sebelumnya pergi ke pantai, lilya di pesan oleh bundanya untuk membelikan sebuah lipstik hanasui.

Lilya merasakan di kantong jaketnya ada yang mengganjal membuat ia langsung mengambil benda itu lalu menepuk keningnya. " Gw dah beli ternyata. " Monolog nya setelah melihat lipstik pesanan bunda aisyah.

Ia menghabiskan kopinya dan segera pulang setelah tahu bahwa senja itu telah hilang.

Mobil berwarna biru itu membelah jalan raya dengan kecepatan sedang sengaja ingin merasakan angin malam.

Ia baru sadar, ternyata Bandung seindah itu sampai tak bisa berkata-kata, termasuk salah satu warganya.

Gadis itu turun dari mobilnya, ketika sudah sampai di rumah, mengetuk pintu dan langsung di bukakan oleh papahnya.

" Dari mana kamu? " Tanya papahnya.

" Pantai. " Lilya masuk ke dalam dan mendekati bundanya yang duduk di sofa.

" Ini pesanan bunda. " Lilya memberikan lipstik itu pada aisyah dan langsung di ambil tak lupa mengucapkan terimakasih pada anaknya.

" Harga nya berapa? Biar bunda ganti"

" Gak usah bund. "

" Kak Rafa mana? "

" Pergi bareng temannya. " Cewek itu mengangguk dan mengakhiri percakapan dengan ia berjalan ke arah anak tangga dan masuk ke dalam kamarnya.

Ia memutuskan untuk belajar mengingat sebentar lagi ujian.
-

-

-

Cekrek

Cekrek

Cekrek

Seorang gadis terlihat sangat menarik dengan pakaian yang di kenakannya dan membuat berbagai gaya sebelum benda yang selalu memotret itu memotret nya.

Semua kru bertepuk tangan setelah merasa puas dengan kinerja gadis itu. Semua produk yang diiklankan oleh lilya pasti habis tak tersisa membuat sebuah perusahaan yang merekrut lilya sebagai model bintangnya pasti tak rugi besar karena impact yang di bawa oleh perempuan tinggi dan cantik itu.