{19}. Di Dunia Ini Masih Banyak Orang Baik//

46 4 0
                                    

Happy reading📖

Tandai typo!!

--Dermaga//--

" Udah, udah, pokoknya kalian berdua ikut papah nanti malem ke acara sahabat papah. " Lerai adrian, ia yang sudah muak melihat perdebatan anak dan istrinya memilih pergi dari ruang makan meninggalkan afifa dan lilya yang masih diam disana.

" Ingat! Tampilan kamu harus bagus jangan malu-maluin. " Peringat mamah nya sebelum meninggalkan lilya juga di ruang makan.

Lilya menghela nafas kemudian melihat seluruh makanan di meja yang masih banyak, ia menaruhnya satu persatu di dalam etalase untuk makan malam nanti.

Lilya melangkah kan kakinya menuju tangga menaiki tangga itu dengan hati-hati, sesampainya di pintu kamar ia langsung masuk ke dalam dan menutupnya dengan rapat.

Lilya duduk di kursi yang berada di dekat meja belajar nya, ketika ia ingin membuka aplikasi tiktok tiba-tiba seseorang mengajak nya untuk video call belum sempat lilya menolak, sebuah tombol berwarna merah menampakkan dirinya mau tak mau lilya mengusap tombol itu ke atas.

" Hm, apaan? " Tanya lilya dengan sedikit ketus.

" Ketus banget, nanti cantik nya hilang. " Goda laki-laki yang berada di seberang.

" Narsis banget lo. Ngapain nge-video call?? " Tanya lilya.

" Gw kangen sama lo. " Ujar pemuda itu sambil menggembungkan pipinya kemudian setelah itu ia mengibaskan poninya.

Gemes banget!!

" Kamar lo berantakan banget. " Candra menengok ke belakang dan mengangguk paham, banyak sekali mainan yang berserakan di kasur dan lantai kamarnya di sebabkan oleh bocil yang berada di bawahnya yang sedang enteng dengan eskrim nya.

Candra memperlihatkan sepupunya kepada lilya, " Gemes banget, anak siapa tu cand. "

" Anak bibi gw. Capek banget jadi baby sitter. " Lilya tertawa mendengar keluhan itu.

" Ke sini yuk lya. " Ajak candra sembari memakan sesuatu di mulut nya.

Belum sempat, lilya menjawab ia di kejutkan oleh pintu nya dibuka oleh seseorang dan menampakkan mamahnya yang membawa tiga sebuah dress berbeda warna.

" Lilya, kamu lagi telponan sama siapa? " Lilya berusaha menutup layar yang dengan jelas menampakkan pemuda yang memandanginya bingung dengan telapak tangan kanannya.

" Hah? N-nggak kok mah. Mamah ngapain ke kamar aku? " Tanya lilya lagi dengan tangannya membalikkan handphone nya menutupi layar itu.

" Baju buat nanti malam, kamu pilih yang mana kamu suka. " Gadis itu mengangguk mengerti, afifa menaruh baju yang ia tunjukkan tadi di kasur dan segera keluar dari kamar lilya.

" E-eh, mah boleh nggak aku ke rumah temen, cuman sebentar kok. " Izin lilya sebelum mamahnya pergi dari kamarnya.

" Laki-laki atau perempuan? "

" Em... L-laki-laki mah. " Ucap lilya sedikit gugup.

" Nata? " Lilya menggeleng membuat afifa mengangguk memberi izin lilya untuk keluar.

Lilya tersenyum dan berterima kasih kepada mamahnya sebelum mamahnya menutup pintu kamarnya.

Gadis itu mengambil ketiga baju berbagai warna itu, ia kembali mendirikan benda persegi panjang itu dan memanggil nama laki-laki yang berada di seberang yang ternyata tidak mematikan video call tadi.

DERMAGA// (END) Where stories live. Discover now