{4}. Ulangan Harian Yang Sangat Melelahkan//

78 6 0
                                    

Happy reading 📖

Tandai Typo!!!!!

--DERMAGA//--

Seluruh murid di setiap pagi senin di wajibkan untuk mengikuti upacara bendera merah putih, upacara sudah mulai sejak 2 menit, matahari sudah sangat tinggi dan panas, mereka seperti sedang di jemur seperti ikan asin, keringat bercucuran di dahi mereka, begitupula dengan lilya yang berbaris di barisan kelasnya, ia berada paling belakang di karenakan dia yang paling tinggi di kelasnya.

" Sst," Siulan itu membuat lilya memandang seorang di sebelah nya yang menaik turunkan alisnya kemudian tersenyum.

" Kepanasan ya?. " Tanya nya.

Udah tau ngapain nanyakk!!.

" Gak tuh."

" Affah Iyah?! "

" Candra! kalo udah tau, ngapain nanyak. " Lilya sedikit merapikan poni tipisnya, sambil memandang candra dengan wajah julid nya.

" Gw kadang kasian sama lo, padahal udah dikasih baris paling belakang supaya gak kena panas. Eh, tetap aja masih kena panasnya. " Ejek candra, lilya memukul lengan tangan candra dengan keras, membuat sang empu meringis kemudian terkekeh.

-

-

-

Setelah selesai upacara, mereka di beri waktu istirahat hanya 15 menit untuk mengisi perut mereka masing-masing supaya tak lapar ketika belajar.

" Indi, lo gak sarapan?. " Tanya lilya yang sedang mengepang rambut panjang nya sendiri.

" Males, gak nafsu. " Jawab indi, ia ikut memperhatikan sahabat nya, indi Membalikkan posisinya yang semula di depan membelakangi lilya, sekarang mereka berdua bisa melihat satu sama lain.

" Halo cewek!. " Sapa seseorang membuat kedua gadis itu menengok ke arah pemuda yang tersenyum sok akrab kepada keduanya. Tanpa persetujuan, pemuda itu mengambil kursi entah punya siapa dan menaruh nya di samping indi, rio mendudukkan pantatnya di kursi yang ia ambil tadi, dan merangkul indi, sayang nya indi menepis tangan rio yang ingin merangkulnya.

" Tangan lo berdosa sekali. " Ucap indi menepis tangan rio dan memukul nya berkali-kali.

Begitupula dengan candra yang mendudukkan pantatnya di kursi yang berada di samping lilya.

" Lo lagi ngapain, lil?. " Tanyanya sambil memperhatikan tangan lilya yang sedang mengepang rambut nya.

" Gw lagi gali kuburan. Tolol banget lo nanya kayak gitu. " Kepangan nya berada sebelah kanan sudah jadi, tinggal rambut yang berada di sebelah kiri saja yang belum ia kepang. Ia sedikit kesusahan mengatur rambutnya. Tetapi, tangan seseorang membuat ia menghentikan aktivitas nya, orang itu merapikan rambutnya lalu membagi rambut lilya menjadi tiga bagian kemudian membentuk sebuah kepangan yang cukup rapi.

" Ehm, ada apa nih, kalian berdua. " Ucap rio terus memperhatikan kedua orang itu.

" Jadi iri. Rio tolong kepangin rambut gw dong. " Pinta indi kepada rio,

" Suruh noh si ayyan. "

" Kok ayyan sih?!. "

" Ya, dia kan gebetan lo. "

" Telan aja sana. "

Lilya dan candra tertawa mendengar perdebatan dua orang di depannya ini.

" Lil, minta karetnya. " Lilya memberikan karet kecil yang biasa di gunakan nya untuk mengikat rambut, ia memberikan karet itu kepada candra. Kemudian, candra mengikat ujung rambut lilya yang sudah ia kepang dengan rapi.

DERMAGA// (END) Where stories live. Discover now