{44}. Sudut Kota Bandung//

24 1 0
                                    

Happy reading📖

Tandai typo!!!!!!

Permintaan aku cuma 3 sih cinta..
Ayo vote, komen, follow, supaya kerja keras selama 2 tahun ini kerasa gitu loh cinta, cuma nekan tanda bintang doang padahal sulit banget😔😕

" Benar ya kata pidi baiq, bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum. "

--Dermaga//--

Orang-orang sudah turun dari masjid setelah melaksanakan sholat berjamaah di masjid.

Lilya menunggu seseorang di luar gerbang masjid karena ia sedang kedatangan tamu merah.

Lilya melambaikan tangannya ketika melihat orang yang di cari.

" Bosen nggak? " Tanya pemuda dengan sebagian rambut nya basah oleh air wudhu.

" Bosan sih. Gw lapar. " Candra tertawa segera memberikan satu helm kepada lilya untuk di pakai.

Gadis itu memakai nya dan segera naik lagi ke motor kembali melilitkan tangannya pada pinggang candra yang menganggur.

" Lo mau beli apa? "

" Mie ayam. "

" Mana ada mie ayam siang-siang gini." Lilya mengatupkan kedua bibirnya kembali berpikir.

Candra melihat sebuah café di seberang sana berpikir. " Ke cafe, mau? " Lilya mengangguk.

" LEST GO!! "
-

-

-

Setelah dari cafe, kendaraan beroda dua itu kembali membelah jalanan raya yang padat, membawa ke sebuah pemakaman umum yang terlihat sangat sepi.

" Loh? Kenapa ke sini? " Lilya dan candra berjalan beriringan memasuki ke pemakaman umum tersebut.

" Gw.. Mau ziarah ke makam seseorang. "

" Lo gila? Kenapa tadi gak beli bunga?" Lilya menyadari mereka tak memegang sesuatu seperti bunga ke makam.

" Ziarah gak harus bawa bunga tapi bawa--" Ucapan candra terpotong oleh ujaran lilya.

" Dosa? " Candra menodongkan sebuah kepalan tangannya kepada lilya dengan wajah yang pura-pura marah.

Perempuan itu tertawa kecil, berjalan menghampiri candra.

Bola mata hitam itu ke sana ke mari mencari nama yang ia cari di batu nisan itu.

" Capek banget gw. " Lilya memegang lututnya, pasalnya sudah hampir satu jam mereka berjalan mencari gundukan tanah yang pemuda itu cari.

" Lo cari makam siapa sih? "

" Makam alm. Tante gisella udah terlewat. " Candra tiba-tiba berhenti membuat lilya tak sengaja menubruk punggung kokoh itu.

" Aduh! " Lilya mengomel lalu mengikuti Laki-laki itu yang duduk di dekat gundukan tanah.

Ia membaca sebuah nama di batu nisan itu, seketika cewek itu diam tak berkomentar.

DERMAGA// (END) Where stories live. Discover now