05. Sosok Penguat Laskar

413 61 12
                                    

Jika ada yang bertanya siapa sosok penguat Laskar? Jawabannya ialah Laura. Selama ini Laura yang menjadi sosok penguat Laskar. Dan selama ini pula Laura yang menjadi alasan mengapa Laskar masih bertahan di dunia yang kejam ini.

Orang lain selalu menilai Laura yang beruntung memiliki kekasih seperti Laskar. Kenyataannya justru sebaliknya, Laskar yang beruntung memiliki kekasih seperti Laura.

Laskar hidup dengan berbagai masalah yang menderanya. Masalah itu tak kunjung selesai dan malah semakin bertambah. Dan masalah itu berasal dari keluarganya.

Laura tahu setiap masalah yang dimiliki Laskar. Laura juga tahu semua penderitaan yang membebani pundak Laskar.

Tiga tahun Laura menjadi kekasih Laskar. Tiga tahun pula Laura menjadi orang yang selalu menguatkan Laskar. Laura selalu ada untuk Laskar dalam keadaan senang maupun sedih. Laura juga selalu menemani hari-hari kelam Laskar tanpa pernah mengeluh. Laura bertahan dengan semua sikap Laskar, karena ia sangat mencintai cowok itu.

Mental Laskar tidak baik-baik saja, Laura tahu fakta itu. Mental Laskar sudah dihancurkan oleh orang-orang yang mengaku menjadi keluarganya. Laskar dibenci dan kehadirannya di dunia ini tidak diinginkan oleh mereka.

Kebencian dari para anggota keluarganya membuat Laskar merasa terintimidasi. Laskar tertekan dengan sikap mereka kepadanya. 9/10 dari anggota keluarganya menginginkannya untuk mati, artinya hampir semuanya menginginkannya untuk mengakhiri hidup.

"Sayang, tolong jangan lukai diri kamu lagi... aku sakit liatnya. Kamu sayang sama aku kan? Kalo kamu sayang sama aku, kamu singkirin pisau kamu dan berhenti melukai diri kamu sendiri..."

Laskar mendengar tangisan Laura. Tapi itu tidak membuatnya berhenti menyanyat-nyanyat lengannya sendiri.

"Goodbye Lor. Now I give up..."

Laskar mengarahkan pisau kecilnya ke pergelangan tangannya. Laskar berniat menyanyat urat nadinya. Laskar menyerah, cowok itu ingin mengakhiri hidupnya sekarang.

"LASKAR JANGAN..."

Laura menangis sejadi-jadinya. Laura menggelengkan kepalanya, ia tidak akan membiarkan Laskar mengakhiri hidupnya. Laura membutuhkan Laskar, lebih dari cowok itu membutuhkannya.

"SAYANG... TOLONG JANGAN LAKUIN ITU! AKU SAYANG SAMA KAMU... JANGAN TINGGALIN AKU..."

"I tired... I want to die soon..."

Laskar sudah menyerah dengan hidupnya. Laskar ingin mengakhiri hidupnya agar penderitaannya segera berakhir.

Laura menyentuh bahu Laskar. Laura menatap Laskar sambil menggelengkan kepalanya. "Sayang, kamu masih punya aku... ada aku yang selalu ada di samping kamu... tolong jangan tinggalin aku...."

Laskar menepis kasar tangan Laura yang menyentuh bahunya. "Don't stop me!''

Laura jatuh terhuyung akibat tepisan Laskar. Na'asnya telapak tangannya terkena pecahan benda yang berhamburan di lantai. Laura menatap kedua telapak tangannya yang berdarah, rasanya perih tapi lebih perih lagi melihat Laskar sekacau ini.

"Kamu mau mati hm?" Laura mengambil satu beling kemudian mengarahkannya ke pergelangan tangannya. "Gimana kalo kita mati bareng? Aku gak bisa hidup tanpa kamu... kalo kita gak bisa hidup bersama, setidaknya kita bisa mati bersama...."

Laura tidak serius dengan ucapannya. Laura hanya akan membuat Laskar sadar jika tindakan yang akan dilakukan cowok itu tidaklah tepat. Berpura-pura ingin sama-sama mengakhiri hidup adalah cara Laura untuk menghentikan tindakan gila Laskar.

Laskar terdiam dengan pandangan mata kosong. Batinnya bergejolak di hadapkan dengan dua pilihan. Berhenti melakukan tindakan gila ini demi Laura atau melanjutkan tindakan gila ini dan mengakhiri hidup bersama Laura?

For Him (End)Where stories live. Discover now