48. Dear L, I Love You

195 22 1
                                    

Umi akan menyebut kalian warga cantik halu kingdom🧚‍♀️🧜‍♀️

Selamat membaca👻



***********************




"Kamu siapa?"

"Aku anak setan."

"Nama kamu siapa?"

"Nama aku Laura, tapi kamu boleh panggil aku Lora!"

Siapa sangka Laskar dan Laura sudah saling mengenal sejak masih kanak-kanak. Mereka pertama kali bertemu ketika sama-sama berusia 5 tahun. Pertemuan pertama yang singkat tidak lantas membuat mereka dekat. Mereka berpisah karena setelah pertemuan itu Laura berpindah tempat tinggal.

Bertahun-tahun kemudian Laskar dan Laura kembali dipertemukan. Mereka bersekolah di SMP yang sama. Tiga tahun bersekolah di SMP yang sama namun hanya satu kali mereka satu kelas.

Laura yang pertama kali mendekati Laskar. Seperti yang sudah pernah dikatakan sebelumnya, Laura dan Laskar sebenarnya saling menyukai hanya saja mereka menyukai satu sama lain dengan cara yang berbeda. Laura menyukai Laskar secara terang-terangan sedangkan Laskar menyukai Laura secara diam-diam.

Takdir bukan hanya mempertemukan kembali mereka, tapi juga menyatukan mereka. Kini terhitung sudah tiga tahun mereka berpacaran. Selama tiga tahun berpacaran banyak kerikil yang mencoba menggonjang-ganjing hubungan mereka, tapi pada akhirnya mereka tetap bersama. Dari awal mereka memang ditakdirkan untuk selalu bersama sampai akhir.

Acara belum usai. Laskar kini tengah melakukan sesi wawancara bersama orang tuanya. Walaupun bukan keluarga dari kalangan artis, orang tuanya cukup terkenal karena sama-sama Pengusaha sukses yang namanya sudah sering malang-melintang di berbagai media. Masyarakat tentu saja mengenal orang tuanya. Sesi wawancara ini penting karena akan dijadikan sebuah berita.

Laskar duduk di antara orang tuanya. Meja di depannya penuh dengan mic para wartawan. Lensa kamera para wartawan terus menyorotnya, ada yang memotretnya ada juga yang merekamnya. Laskar menunduk, ia cemas dan jantungnya berdetak kencang. Sebenarnya Laskar enggan melakukan sesi wawancara, tapi Papanya memaksanya. Karena tidak ingin ribut, akhirnya dengan berat hati Laskar mau melakukan sesi wawancara ini.

Laskar benar-benar cemas sekarang. Obat penenang yang diminumnya kurang efektif dan hanya bekerja sebentar. Saking cemasnya Laskar sampai berkeringat dingin. Sebisa mungkin Laskar mengatur ekspresinya agar kecemasannya tidak terlihat.

Pertanyaan demi pertanyaan sudah dilayangkan para wartawan. Laskar membiarkan orang tuanya yang menjawab semua pertanyaan para wartawan.

"Walaupun saya dan Maharani sudah bercerai, tapi kami masih saling bersilahturahmi. Kami tetap berkomunikasi dengan baik. Kami tetap melakukan peran kami sebagai orang tua yang baik untuk putra kami satu-satunya, Laskar. Kami mendidik Laskar dengan sebaik-baiknya. Dan ya, berkat didikan kami... Laskar tumbuh menjadi anak yang sempurna seperti sekarang." ucap Laksana.

'Bullshit!' Laskar mencibir Papanya dalam hati. Papanya berbohong, kenyataannya tidak seperti apa yang diucapkan Papanya. Sejak bercerai Papa dan Mamanya tidak pernah berkomunikasi lagi, bahkan mereka sudah seperti orang asing.

'Anak yang sempurna, apanya?!' batin Laskar. Menurut Laskar, Papanya terlalu berlebihan menyebutnya sebagai anak yang sempurna. Laskar tidak sesempurna apa yang orang lihat, ia juga punya banyak kekurangan dan kelemahan.

"Saya dan Laksana sangat menyayangi Laskar. Laskar adalah kebahagiaan dalam hidup kami. Kami selalu berusaha menjadi orang tua yang terbaik untuk Laskar. Apapun akan kami lakukan untuk kebahagiaan Laskar." imbuh Maharani.

For Him (End)Where stories live. Discover now