21. Our Love Begining

284 36 3
                                    

Ini settingnya waktu Laskar sama Laura SMP ya ges😗 tak kasih yang manies-manies dulu😚😍

Ini part flashback bukan kelanjutan part selanjutnya, oke ges?😆

******************

Laskar dan Laura bersekolah di SMP yang sama. Saat kelas 8, mereka berdua satu kelas. Tapi saat naik kelas 9, mereka berpisah karena mereka mendapat kelas yang berbeda.

Laskar dan Laura sebenarnya saling menyukai. Namun bedanya Laskar menyukai Laura secara diam-diam. Sedangkan Laura menyukai Laskar secara terang-terangan.

Laura tidak pernah malu menunjukkan perasaannya kepada Laskar secara langsung. Laura bahkan sudah beberapa kali mengungkapkan rasa sukanya kepada Laskar.

Laura pulang dengan mengendarai sepeda. Laura menggayuh sepedanya sembari mendengarkan musik di earphone yang tersambung dengan ponselnya. Sesekali Laura bernyanyi mengikuti lirik lagu yang diputarnya.

Guess there is something
And there is nothing
There is nothing in between
And in my eyes there is tiny dancer
Watching over me

He singing, "she's lady, she's lady, and Im just a line without hook"

Laura menghentikan laju sepedanya saat matanya melihat sosok Laskar berada di lapangan umum dekat rusunnya. Laura berhenti sebentar sebelum akhirnya kembali menggayuh sepedanya menghampiri Laskar yang tengah bermain basket seorang diri.

Laura memarkirkan sepedanya. Sebelum menghampiri Laskar, Laura terlebih dahulu merapikan rambutnya yang sedikit acak-acakan akibat terbawa angin. Laura berjalan menghampiri Laskar sembari tersenyum. Hari ini untuk kesekian kalinya Laura akan mengajak Laskar berpacaran.

"Hai, Laskar!"

Si empu nama menoleh ke arah Laura. Raut wajahnya seperti biasa datar sedatar papan seluncur.

Senyum Laura semakin lebar tatkala Laskar menatapnya. Laura kini berdiri berhadapan dengan Laskar dan saling bertatapan.

"Laskar, jadian yuk!" Tanpa basa-basi Laura langsung mengajak Laskar berpacaran.

Laskar terdiam seperti orang yang sedang berpikir.

Laura menunggu Laskar menjawab ajakannya dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya. Apapun jawaban Laskar, iya atau tidak Laura tetap akan menerimanya dengan senyuman.

Jika Laskar menerimanya, Laura akan sangat senang karena sudah lama ia ingin berpacaran dengan cowok itu. Tapi jika Laskar menolaknya lagi, Laura akan bersabar dan tetap setia menunggu cowok itu menerimanya. Laura tidak akan menyerah sampai Laskar mau menerimanya.

"Gimana?" Laura sudah menunggu Laskar menjawab ajakannya selama 1 menit lebih. Namun Laskar belum juga memberikannya jawaban. "Iya atau... tidak?"

Laskar mengangguk. "Ya udah."

"Y-Ya udah?!" Laura membelakkan matanya. "Maksudnya iya kamu mau jadi pacar aku?"

"Hm." Laskar berdeham singkat.

"YESSS!!!" Laura bersorak senang. Laura senang bukan main karena cowok yang sudah ditaksirnya dari awal masuk SMP, akhirnya mau berpacaran dengannya. Perjuangannya meluluhkan hati Laskar tidak sia-sia. 

Laskar menaikkan satu alisnya saat melihat betapa senangnya Laura setelah menerima jawabannya.

"Ini beneran kan? Kamu gak pura-pura atau terpaksa nerima aku?" Laura bertanya untuk memastikan. Laura takut Laskar hanya berpura-pura atau terpaksa menerimanya.

For Him (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang