15. Perkara Kalung L (A)

235 30 2
                                    

🌻Umi notes:

Ini dibagi jadi DUA PART ya Bubu😘 maksudnya lanjutannya masih dengan judul yang sama😁 ini bagian A atau bagian satu😗

************


Laura datang ke pesta perayaan ulang tahun Linda dalam keadaan suasana hati yang buruk. Laura masih memendam kekesalan dengan Laskar. Laura mendiami Laskar sampai pergi ke pesta Linda tanpa pamit dan membawa ponsel. Laura sengaja meninggalkan ponselnya agar Laskar tidak bisa menghubunginya.

Pesta perayaan ulang tahun Linda diadakan di club. Fyi, Linda ialah anak dari bos club malam. Papi Linda memiliki puluhan cabang club malam yang tersebar di Jakarta dan pulau Jawa.

Laura memilih duduk di kursi bar. Laura malas berjoget di dance floor bersama Linda dan yang lainnya. Padahal lagu yang diputar sang DJ cukup asik dinikmati sambil berjoget, tapi karena sedang tidak bersemangat Laura pun hanya berdiam diri di kursi bar.

Pria penjaga bar menghampiri Laura sembari membawa botol wine dan gelas ukuran sedang. "Mau minum?"

Laura menatap botol wine yang dipegang pria itu. Tanpa pikir panjang, Laura pun mengangguk. "Boleh."

Pria itu menuangkan wine ke dalam gelas. Pria itu tersenyum kemudian memberikan gelas yang sudah berisi wine kepada Laura.

"Thanks." Laura meminumnya, dalam sekali tenggakkan ia bisa menghabiskan setengah gelas wine.

Pria itu masih berdiri di depan Laura. Pria itu tertarik dengan kecantikan Laura. "Eum--kamu single?"

"Double." Laura mendengus, pria itu kepo sekali dengan statusnya.

"Double? Maksudnya udah punya pasangan?" tanya pria itu memastikan.

Laura menunjukkan kalung di lehernya sebagai bukti bahwa dirinya tidak single. "Udah official, gak tertarik punya selingkuhan. Pacar gue itu paket komplit, ganteng, tajir, pinter sama suka nyenening gue! Gue gak minat ngelirik cowok lain karna gue udah punya satu cowok yang sempurna buat gue!"

Pria itu tertohok ucapan Laura. Karena kesal dan merasa tidak dihargai, pria itu pun memilih pergi meninggalkan Laura.

Laura kembali meminum wine-nya sampai di gelas tersisa setetes saja. Laura menatap gelas yang dipegangnya. Laura mengibaratkan setetes wine-nya itu perasaan Laskar kepadanya. "Cinta kamu ke aku kalo diibaratkan cuma setetes, aku ngambek tapi kamu gak ada inisiatif buat bujuk aku! Apa bener perasaan kamu secuil itu, sayang?"

Laura tersentak saat ada seseorang menuangkan wine di gelasnya. Laura menoleh dan mendapati Linda berdiri di sampingnya.

"Party tuh buat hura-hura bukan buat galauin huru-hara!" seloroh Linda.

Laura tersenyum miris.

"Masih marah lo sama Laskar?" Linda duduk di samping Laura.

"Ya... begitu lah." Laura merebahkan kepalanya di meja bar, kepalanya tiba-tiba terasa pusing dan berat. Entah karena efek minum wine atau karena tengah bertengkar dengan Laskar.

"Joget yuk!" Linda mencoba mengajak Laura berjoget untuk sekedar menghibur diri.

Laura menepis tangan Linda yang memegangi lengannya. "Gak ah, males. Lo aja sana!"

"Biar lo gak galau mulu!"

"Gak mau!"

"Ayolah, Ra."

"Males, Lin."

"Ck." Linda berdecak, membujuk Laura ternyata tidak mudah. "Galaunya orang bucin ya gini!"

For Him (End)Where stories live. Discover now