22. (Bukan) Putri Tidur

279 29 17
                                    

Siang ini Laura dijenguk oleh teman-temannya. Mulai dari teman satu kelas, teman satu eskul, sampai teman seperjuangannya di sekolah datang untuk menjenguknya. Mereka datang beramai-ramai sepulang dari sekolah.

Karena mereka datang beramai-ramai, Perawat tidak mengizinkan mereka untuk masuk ke ruang rawat Laura. Laura masih berada di ruang ICU dan kondisinya masih sangat lemah. Dikhawatirkan terjadi sesuatu yang buruk dengan Laura jika mereka semua diizinkan untuk masuk ke ruang rawat gadis itu.

Mereka hanya boleh melihat Laura dari luar. Meskipun kecewa karena tidak bisa melihat Laura secara langsung, tapi mereka tetap senang karena masih bisa melihat Laura dari balik jendela. Setidaknya mereka masih bisa melihat Laura, meski dari kejauhan.

Laskar sebagai wali Laura keluar dan menemui teman-teman kekasihnya itu. Laskar menghitung ada sekitar 15 orang yang datang menjenguk Laura, 10 perempuan dan 5 laki-laki. Laskar tidak mengenal semuanya, hanya beberapa saja yang ia tahu namanya. Laskar satu sekolah dengan mereka, tapi tidak mengenal semuanya. Miris sekali.

Laura memiliki hati yang baik. Laura selalu baik dan peduli kepada semua orang. Laura juga dikenal friendly dan easy going kepada siapa saja, tidak heran gadis itu memiliki banyak teman. Berbanding terbalik dengan Laskar yang hanya memiliki beberapa teman di sekolah. Laskar sulit bergaul dan lebih suka menyendiri, itu sebabnya ia tidak memiliki banyak teman seperti Laura.

"Sedih banget ngeliat Laura kayak gini!"

"Kondisi Laura bikin gue pengen nangis!"

"Semoga Laura cepet bangun dari komanya! Gue kangen tingkah jenakanya Laura!"

"Gue juga kangen kerandomannya Laura!"

"Ra, bangun yuk? Kita semua nungguin lo bangun! Kita semua kangen sama ketawa lo yang kayak suara kuntilanak!"

"Ra, jangan lama-lama ya tidurnya? Inget lo bukan putri tidur!"

Laskar terdiam saat mendengarkan ucapan teman-teman Laura. Laskar berdiri menyandar tembok dan menunduk. Laskar menyadari bukan hanya dirinya saja yang bersedih saat melihat kondisi Laura saat ini, ternyata orang lain juga sama bersedih seperti dirinya.

Laura baru tidak sadarkan diri selama 16 jam, tapi sudah banyak orang yang merindukan sosoknya. Laura memang selalu menjadi penghibur teman-temannya, tingkah kocak dan jenakanya selalu berhasil membuat teman-temannya tertawa dan terhibur.

Sosok yang selalu menghibur itu tengah tertidur. Canda tawanya akan selalu dinantikan dan dirindukan oleh teman-temannya.

"Laskar,"

Laskar menoleh saat mendengar namanya dipanggil seseorang. Ternyata yang memanggilnya ialah Linda-sahabat dekat Laura. "Iya?"

Linda berjalan menghampiri Laskar. "Kita pamit pulang ya? Nanti kalo Laura udah sadar, jangan lupa kabarin gue! Nanti gue sama mereka jengukin Laura lagi!"

Laskar mengangguk. "Iya, nanti gue kabarin lo."

"Ini buat Laura!" Linda menyerahkan kantong belanja yang dibawanya kepada Laskar.

Laskar menerima pemberian Linda. "Thanks, Lin."

"Itu coklat koin, Laura suka banget sama coklat apalagi coklat koin. Gue sengaja beli coklat koin, karna gue tau coklat itu energinya Laura. Nanti kalo Laura udah sadar, lo kasih aja coklat koin itu ke dia... pasti dia seneng dan kembali berenergi kalo abis makan coklat koin itu!" pungkas Linda.

"Ah iya, once again thanks Lin." Laskar mengangguk mengerti, tentu saja ia juga tahu Laura pecinta coklat.

"Sama-sama, bro." balas Linda.

For Him (End)Where stories live. Discover now