45. Lembaran Baru

212 25 6
                                    

Sowry Umi baru update😭 ada kesibukan jadi baru sempet update🙂 ini nulisnya ngebut pake motornya rosssi ngengg🛵





**********************




Setelah hujan badai, akan ada pelangi. Setelah tangis kesedihan, akan ada senyum dan tawa kebahagiaan. Semua rasa sakit dan kesabaran pasti akan terbayarkan dengan kebahagiaan.

Masalah terselesaikan. Laura berhasil membersihkan nama baiknya. Sudah tidak ada lagi orang yang menghujat dan menghinanya. Laura juga sudah mendapatkan kembali respect dari orang-orang. Sekarang Laura bisa melanjutkan hidupnya dengan tenang dan pastinya bahagia bersama Laskar.

Laura dan Laskar memilih untuk membuka lembaran baru dan melupakan masalah yang telah berlalu. Membuka lembaran baru artinya menjalani kehidupan baru. Di kehidupan baru ini, baik Laura maupun Laskar berharap tidak ada lagi masalah besar yang memporak-pondakan hubungan mereka.

Laura dan Laskar pindah ke SMA Kamajaya. Waktu berjalan begitu cepat, tidak terasa sudah tiga bulan mereka bersekolah di SMA Kamajaya. Mereka kini satu kelas.

Di jam istirahat Laura datang ke perpustakaan. Laura berdiri di depan rak berisi buku-buku, ia tengah mencari novel. Akhir-akhir ini Laura suka membaca novel. Luna-kekasih Nova mengatakan di perpustakaan sekolah banyak novel yang ceritanya menarik bergenre romantis.

Pilihan Laura jatuh ke novel berjudul Love Him. Laura berniat meminjamnya agar bisa puas membacanya sampai selesai di rumah. Laura hanya memilih satu novel karena di sini peraturannya satu hari hanya boleh meminjam satu buku.

Laura berjalan menuju ke meja Bu Laila-petugas penjaga perpustakaan. "Bu, saya mau pinjam novel ini."

Bu Laila menatap Laura. Raut wajahnya judes seperti biasa. "Mulai sekarang kalau pinjam novel, mengembalikannya harus tepat waktu! Jangka waktu meminjam novel tiga hari, lebih dari itu ada sanksinya... bayar denda!"

"Iya Bu." Laura mengangguk. Diam-diam Laura mendengus, jika bukan karena ingin meminjam novel ia enggan datang ke perpustakaan. Bu Laila judes dan selalu sinis dengannya.

Laura memberikan novel yang akan dipinjamnya beserta kartu perpustakaannya kepada Bu Laila. Bu Laila menerimanya dengan sarkastis. Laura sampai tercakar kuku panjang Bu Laila.

"Ck." Laura berdecak samar saat melihat bekas cakaran di punggung tangannya. Laura ingin marah tapi ia tahan karena Bu Laila lebih tua darinya.

Bu Laila menulis di buku jurnalnya dan kartu perpustakaan Laura.

"Hapus lipstik kamu, siswi tidak boleh memakai lipstik di sekolah!"

"Hah?" Laura cengo saat diminta menghapus lipstiknya.

"Ck." Bu Laila berdecak lalu menatap nyalang Laura. "Hapus lipstik kamu! Kamu ini siswi atau biduan?!"

'Njir, galaknya ngalahin guru BK! Enak aja gue dibilang biduan!' Laura membatin sebelum kembali bersuara. "Hapus pake apa, Bu?"

"Itu ada tissu!" Bu Laila menunjuk kotak tissu di dekatnya menggunakan ekor matanya yang tajam.

Laura mengambil selembar tissu kemudian mengusapkannya ke bibirnya. Laura menghapus lipstik di bibirnya dengan perasaan kesal. Warna lipstiknya bukan merah gonjreng tapi tetap saja harus dihapus.

"Ini." Bu Laila menyerahkan kembali novel dan kartu perpustakaan Laura. "Jangan lupa jangka waktu pinjamnya tiga hari!"

"Iya Bu." Laura mengambil novel dan kartu perpustakaannya. Laura lantas berjalan keluar dari perpustakaan.

Di luar perpustakaan, Laura kembali memakai lipstik. Laura selalu membawa lipstik kemana pun ia pergi. Bagi Laura lipstik menjadi kosmetik yang wajib dipakainya. Laura tidak bisa jika tidak memakai lipstik.

For Him (End)Where stories live. Discover now