28. Mawar Berduri

222 24 0
                                    

WARNING🔞🔕

SEBAIKNYA PART INI DIBACA UNTUK YANG USIANYA 16+🤠

ADA KATA-KATA YANG MENGANDUNG UNSUR DEWASA🤡

🔥😈🤫


*******************

"Dia seperti bunga mawar berduri. Indah namun berduri. Cantik namun bisa menyakiti hati."

~For Him part 28

*******************


Masih pukul 11 siang namun koridor di SMA Puspita sudah sepi. Sebagian siswa-siswinya sudah pulang beberapa menit yang lalu. Sebagiannya lagi sibuk dengan kegiatan ekstrakulikuler masing-masing. Hari ini pulang cepat karena jadwal UTS-nya hanya ada dua mapel saja.

Laura berjalan di koridor yang sepi. Laura sendirian, tidak ditemani Laskar maupun teman-teman sekelasnya. Laura berjalan menuju ke lokernya, ia hendak mengambil barang-barangnya yang tertinggal di sana.

Pulang cepat tapi Laura tidak bisa pulang bersama Laskar. Hari ini Laskar ada jadwal ekstrakulikuler basket. Laura memilih tidak menunggu Laskar karena kegiatan cowok itu sampai sore. Laura malas jika harus menunggu Laskar sampai sore di sekolah. Lebih baik menunggu Laskar di apartemen, pikir Laura.

Laura membuka lokernya. Laura terkejut saat mendapati bunga mawar di dalam lokernya. Bukan hanya satu tangkai, tapi ada sekitar lima tangkai.

Laura mengeluarkan bunga mawar itu dari dalam lokernya. Laura memegangnya dengan hati-hati karena di tangkainya masih ada durinya. Laura tidak ingin tangannya terluka akibat tertusuk duri di tangkai bunga mawar itu.

'Bunga mawar dari siapa? Gak mungkin dari Laskar!' batin Laura.

"Bunga mawar itu kayak lo, indah tapi berduri. Lo cantik tapi bisa menyakiti hati."

Laura dikejutkan dengan suara seseorang di belakangnya. Laura berbalik badan, tangannya refleks menjatuhkan bunga mawar yang dipegangnya begitu tahu siapa pemilik suara itu. "L-Lo..."

Billy Renaldi namanya, cowok yang selalu mengikat kepalanya dengan bandana. Billy terobsesi dengan Laura meskipun tahu gadis itu sudah memiliki kekasih. Billy kembali muncul setelah dua bulan lamanya diskors.

Billy menatap lekat Laura sembari tersenyum. "Lo suka sama bunganya?"

"Jadi lo yang naruh bunga mawar berduri ini di loker gue?!" Laura menatap tajam Billy, ternyata cowok itu belum kapok pernah dibuat babak belur oleh Laskar. Billy masih saja menganggunya padahal sudah pernah diberi peringatan oleh Laskar.

Billy mengangguk tanpa memudarkan senyumannya. "Yes, baby. Do you like it?"

Plak

Laura menampar pipi Billy. Laura meradang lantaran Billy dengan beraninya memanggilnya 'baby'. "Gue jijik denger lo ngomong kayak gitu! Mau lo apa sih?!"

Tamparan Laura tidak berasa apa-apa bagi Billy. Sudut bibir Billy terangkat hingga membentuk senyum seringaian. "Mau gue, lo jadi milik gue! Lo putusin Laskar, terus lo terima gue jadi pacar lo!"

"Lo gila!"

"Iya gue gila, tapi lebih tepatnya lagi gue tergila-gila sama lo, Laura!"

Laura memberingsut mundur hingga punggungnya membentur loker di belakangnya. Tatapan dan senyum seringaian Billy membuat Laura ketakutan. Di sini sepi, Laura takut Billy berbuat macam-macam kepadanya.

For Him (End)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα