Siapa Raerin?

26 10 14
                                    

Happy reading ya☁️💗

Sesuai janjiku aku juga udah up THE J jadi kalian udah ini bisa langsung baca THE J ya.

JANGAN LUPA VOTE LUV!

Seperti yang sudah di janjikan oleh Rey kepada Raerin

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Seperti yang sudah di janjikan oleh Rey kepada Raerin.

Gadis itu terlihat menunggu kedatangan Rey yang tidak kunjung datang, padahal Raerin sudah menunggu pria itu selama tiga puluh menit.

Gadis itu yang bosan sesekali menendang batu kerikil yang ada di depannya, tidak lupa Raerin mengumpati batunya tidak jelas.

"Sialan gua di suruh nunggu gini." Runtuknya.

Dug!

"Aww."

Ringgisan seseorang membuat Raerin menatap orang itu, dan sepertinya tepat sasaran. Raerin terlihat menyunggingkan senyumnya saat tau siapa yang meringgis itu.

"Sukurin lu." Gumamnya pelan.

Rey terlihat memegangi dahinya yang terkena batu tadi.

"Maaf saya telat."

"Ck! Bacot." Sahut Raerin begitu saja meninggalkan Rey dan memasuki mobil pria itu, Rey hanya bisa menghela napas pelan.

Dirinya tau pasti kesal menjadi Raerin menunggunya lama.

"Maaf tadi saya ada meeting mendadak."

Bilang aja abis sama cewek, bau parfum-nya aja masih melekat di jok ini.

Raerin memutar bola matanya malas mendengar alibi Rey, hidungnya itu sangat tajam. Dirinya bisa mencium bau parfum yang begitu feminine dan kuat sekali.

"Heem." Gumam gadis itu.

Raerin terlihat memposisikan dirinya untuk sedikit mengistirahatkan tubuh, gadis itu terlihat memejamkan matanya menghiraukan Rey yang sesekali menatapnya.

"Saya mau mengajak kamu ke suatu tempat sambil menceritakan cerita saya."

"Iya terserah, gua ngikut aja." Sahutnya pelan.

"O-okay."

Entah kenapa Raerin ini begitu sulit untuk Rey dekati, seperti ada tembok tinggi yang menghalangii Rey.

Raerin memang berbeda dengan perempuan kebanyakan, yang mana perempuan lain akan dengan senang hati menyerahkan segalanya kepada Rey.

"Bagaimana sekolahnya?" Rey terlihat berusaha mencairkan suasana.

"Gua gak sekolah." Jawab Raerin masih dengan mata tertutup.

"Bolos?" tanya Rey pelan.

"Hem, kalo bisa bolos kenapa enggak." Jawaban enteng Raerin membuat Rey terkekeh kecil, Raerin ini seperti dirinya waktu dulu.

RAERIN [Completed]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz