Hipotermia

12 2 8
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Seperti yang dijanjikan Raerin, gadis itu ikut dengan rombongan teman-teman Rey untuk merayakan ulang tahun Usilya di pulau indah yang dia pilih.

"Saat ulang tahun kamu nanti, kamu mau apa?"

"Gak mau apa apa." Ucap Raerin, gadis itu masih memjamkan matanya.

Rey yang duduk di sampingnya terlihat menggelengkan kepalanya pelan, pria itu menatap ke arah luar pesawat lewat jendela di samping Raerin.

"Kita harus sering liburan nanti ya, saya ingin mengukir kenangan indah Bersama kamu."

"Hm."

Merasa Raerin tidak menyahutinya lagi Rey ikut memjamkan matanya untuk menyusul Raerin ke alam mimpi, pria itu tersenyum kecil saat mendengar deru napas Raerin yang terdengar halus.

Sesampainya ditempat tujuan mereka terlihat mendorong koper masing-masing, untuk menuju ke penginapan.

Raerin menatap lingkungan sekitar yang begitu indah, gadis itu terlihat menghela napasnya pelan.

Setiap kakinya berpijak pasti kenangan indahnya dengan kedua orangtuanya ikut serta, banyak sekali kenangan indah yang mereka ukir membuat Raerin selalu mengingat mereka dikala dirinya melakukan sesuatu yang hampir sama seperti yang pernah mereka lakukan Bersama.

"Kenapa?" tanya Rey saat melihat Raerin menatap ke suatu tempat yang menurut Rey kosong tidak ada apa-apanya, hanya terdapat tempat duduk saja.

"Gapapa."

"Nah guys kalian bisa pilih kamar yang kalian mau ya, nanti malam acaranya. Kita makan-makan aja si sebenarnya gada acara pesta yang wah, gua Cuma mau kita mengukir kebersamaan lebih erat." Ucapan Usilya membuat Raerin mengalihkan atensinya pada wanita itu.

Raerin dan Rey memilih kamar kedua, diluar kamarnya langsung terdapat kolam berenang dan tertuju langsung pada arah luar membuat pemandangan di depan sana terlihat jelas.

Raerin terlihat membuka jaketnya dengan perlahan karena lukanya masih sedikit perih jika terkena Gerakan yang kuat.

Gadis itu menghela napas berat, matanya menelisik ke arah luar.

"Rasanya udah lama banget gak gini." Ucap Raerin pelan membuat Rey yang sedang membereskan barang-barang mereka menatap ke arah gadis itu.

Senyum Rey terlihat jelas, pria itu memutuskan mengikuti Raerin.

"Kalo kamu mau, saya akan membawa kamu keliling dunia setelah ini." Raerin terlihat menatap pria itu sesaat.

"Gua gak yakin punya waktu buat itu." Ucap Raerin, karena memang benar adanya. Waktu bagi Raerin adalah segalanya, waktu baginya bagaikan nyawa. Entah itu nyawa musuhnya atau nyawa dirinya.

Raerin tidak bisa membuang waktu lagi, gadis itu harus sesegera mungkin mengakhiri misinya. Raerin Lelah sebenarnya.

Raerin ingin segera mengakhirinya.

RAERIN [Completed]Where stories live. Discover now