Mommy's gone

17 7 6
                                    

⚠️⚠️ Raerin mode beringas disini terdapat kata-kata kasar dan adegan kekerasan.

Happy reading 💗

Pagi menjelang, Raerin yang memang sudah di rumah untuk berganti pakaiannya karena merasa tidak nyaman jika terus memakai gaun pernikahannya yang berat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi menjelang, Raerin yang memang sudah di rumah untuk berganti pakaiannya karena merasa tidak nyaman jika terus memakai gaun pernikahannya yang berat itu.

Saat menuruni tangga gadis itu bisa melihat Rey yang sedang duduk di ruang makan dan memakan rotinya dengan santai.

"Sudah bangun?" tanya Rey.

"Gak lihat lu?" tanya Raerin balik.

Rey hanya bisa menggelengkan kepalanya kecil.

"Saya harus kerja, maaf tidak bisa menemani kamu ke rumah sakit."

"Hem, santai aja." Jawab Raerin seadanya.

Raerin terlihat memakan makanannya dengan santai tanpa mau menatap Rey.

Gadis itu sibuk memakan makannya sedangkan Rey sibuk menatap Raerin.

Pria itu tidak percaya dirinya menikah dengan Raerin, rasanya seperti mimpi.

"Ponsel kamu masih kamu matikan?"

"Ya." Jawab Raerin.

"Nyalakan, saya susah menghubungi kamu."

"Okay."

"Dan satu hal lagi Raerin." Ucap Rey membuat Raerin yang ingin menyuapkan roti menjadi terhenti, gadis itu menatap Rey tidak suka.

"Jangan memanggil saya om, saya bukan om kamu saya suami kamu sekarang."

Mendengar hal itu Raerin Kembali memasukan rotinya ke dalam mulut, gadis itu lalu meneguk susu yang ada disana dengan sekali tegukan.

"Okay.... Reyvanza." Ucap Raerin membuat Rey terdiam.

Agak aneh di telinganya, tapi setidaknya itu lebih baik dari pada terus dipanggil om.

"Saya pergi." Rey bangkit dan mendekati Raerin.

Melihat Rey yang mendekatinya Raerin terlihat sedikit memundurkan diri, sadar akan penolakan kecil Raerin Rey hanya bisa tersenyum kecil dan mengacak rambut Raerin lalu pergi begitu saja.

Selepas kepergian Rey, gadis itu juga memutuskan pergi untuk menjenguk sang mommy.

Tidak lupa Raerin mampir untuk membeli bunga kesukaan Lauren yang dulu sering daddy-nya belikan untuk sang mommy.

Gadis itu mengendarai motornya dengan tenang, sesekali menghirup udara yang masih terasa sejuk.

Sesampainya di rumah sakit Raerin mengernyit saat melihat banyak orang yang bergerombol di depan rumah sakit sesekali berbisik pelan.

"Aduh ngapain sih di atas sana?"

"Katanya sih gila."

"Harusnya ke rumah sakit jiwa gak sih."

RAERIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang