Become parents

10 2 5
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







Rey terlihat memperhatikan para pegawainya yang sedang menjelaskan beberapa hal penting untuk kepentingan pekerjaan mereka.

Pria itu sedang melakukan meeting penting tentunya.

Membuat Rey membiarkan ponselnya yang terus berbunyi sedari tadi, pria itu bahkan men-silent ponselnya agar tidak terus berbunyi.

"Kalau seperti itu apakah akan berkembang dengan baik?" tanya Rey dengan serius.

"Tentu saja pak, kami sudah memikirkan...."

BRAK!

Gebrakan pintu ruang meeting membuat semuanya terkejut, Rey terlihat menatap Ersan tajam.

"Rey Raerin...."

Mendengar satu nama yang begitu dinantinya membuat Rey dengan cepat berdiri, pria itu menatap Ersan dengan tatapan terkejut.

"Apa? Raerin udah ketemu?"

Bahkan Rey meninggalkan rapat penting yang bisa saja berpengaruh besar bagi perusahaanya.

"Iya, ayo Rey gawat. Jack sama Jimmy udah duluan kesana."

"G-gawat apa sih? Kenapa?"

"Usilya diserang dan Raerin nolongin dia, Raerin terluka."

Jantung Rey seakan jatuh begitu saja, pria itu terkejut bukan main. Debaran didadanya begitu kencang.

"Ayo rumah sakit mana?" Rey terlihat berlari mendahului Ersan.

"Masih di tempat kejadian."

"KENAPA GAK LANGSUNG KE RUMAH SAKIT SIH?!"

Tanpa mau banyak membuang waktu pria itu terlihat memasuki mobilnya Bersama Ersan, Rey terlihat mengeluarkan skill membalapnya. Pria itu menancap gas membuat Rey mengendarai mobilnya dengan kencang.

"Disana disana!" teriak Ersan saat melihat mobil Jimmy juga terparkir disana.

Kaki jenjangnya terlihat memelan saat melihat Raerin yang tergeletak tidak berdaya di tanah.

"Raerin! Sayang hei?!" Rey mengambil alih tubuh Raerin dari Usilya.

"Ayo ke rumah sakit sekarang Rey." Jimmy terlihat mengintrupsi Rey agar pria itu tetap sadar tidak larut dalam rasa cemas.

Sepanjang jalan Rey terus berusaha membangunkan Raerin, pria itu terus memanggil nama Raerin berulang kali.

"sayang, bangun." Bisik Rey ditelinga Raerin.

"R-Raerin tertembak Rey." Ucapan lirih Usilya membuat Rey memejamkan matanya erat, tangan pria itu semakin menekan kuat bagian perut Raerin yang terus mengeluarkan darah.

"Lebih cepat Jim!" teriak Rey kepada Jimmy.

Ersan dan Jack yang terlihat dalam satu mobilpun sebisa mungkin memberikan jalan untuk mereka, membantu agar jalanan lenggang.

RAERIN [Completed]Where stories live. Discover now