Rey n Mira

16 5 4
                                    

Happy readingollll

Typo kasih tanda yawww. 💗

Acara pernikahan Rey akan digelar pagi ini, semua media sudah datang untuk mengabadikan moment

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Acara pernikahan Rey akan digelar pagi ini, semua media sudah datang untuk mengabadikan moment.

Siapa yang tidak kenal Reyvanza, pengusaha sukses dan ketua gang yang diagung-agungkan dari masa kemasa.

Tempat yang akan menjadi saksi perjalanan kisah cinta Rey dipenuhi banyak orang dengan dress code berwarna cream keputihan.

Semua kalangan ada disana, banyak dari mereka adalah dari golongan orang berada tentunya dan termasuk rekan kerja Rey.

Pria itu berdiri di atas altar menunggu kedatangan pengantin...pengantin keduanya.

Karena mau bagaimanapun status Rey masih suami Raerin.

Entah apa yang pria itu lakukan, rasanya Rey seperti orang yang tidak mampu untuk memberikan pilihan.

Rey diambang kegugupan disana, walau bukan yang pertama bagi Rey tapi tetap saja dirinya merasakan gugup. Belum lagi banyak media yang ada disana.

Entah buncahan rasa apa, cintakah?

Biasanya pria yang berdiri di atas altar akan gugup dan gemetar karena menunggu calon pengantin yang mereka sayangi.

Tapi entah dengan Rey.

Dan satu hal yang Rey takutkan, takut Raerin mengetahui perbuatannya ini.

"Suutt napa lu?"

Suara Ersan membuat Rey menatap sahabatnya yang berdiri di bawah sana, Rey hanya memberikan gelengan kecil.

"Ciailah, gugup dia. Bentar lagi kan mau jadi suami si gatel." Sahut Jimmy membuat Ersan menepuk kepala Jimmy keras.

"Ih kamu kenapa pukul suami aku?!"

PLAK!

"Anjir sakit Lya." Ersan meringgis sakit saat Usilya membalas pukulan Ersan.

Tentunya hal itu membuat Jimmy terkekeh kecil, dia tidak bisa tertawa terbahak-bahak disana.

Berbeda dengan Jack, entah apa yang lelaki itu lakukan. Jack hanya diam memantung menatap Rey lamat.

"Mempelai wanita memasuki area altar."

Suara bisikan Nyonya Sanza membuat Rey mengalihkan tatapannya ke arah depan.

Disana ada Miranda yang berjalan perlahan dengan gaun putihnya yang menjuntai menyapu jalan, di sebelahnya ada adik Miranda yang menuntunnya.

Wanita itu terlihat sedikit kesusahaan karena gaunnya memang begitu luar biasa lebarnya.

Tapi Miranda masih tetap mempertahankan senyumannya ke depan sana, menatap Rey yang juga menatapnya.

"Kak, aku titip kak Mira ya." Ucap adik Miranda membuat Rey tersadarkan dari pandangannya, pria itu hanya mengangguk kecil.

RAERIN [Completed]Where stories live. Discover now