Terror & Serangan

18 6 5
                                    

Happy readingoll 

Gara memandangi batu nisan Aeri dengan mata penuh air

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gara memandangi batu nisan Aeri dengan mata penuh air.

"Dek, kakak ketemu orang yang mirip banget sama kamu. Rasanya kakak kaya ngeliat kamu lagi, senyumnya dia dan suaranya."

Gara langsug mencurahkan semuanya saat dirinya sudah melihat Raerin tadi, pria itu benar-benar tidak percaya dengan ucapan Dirga. Tapi setelah dirinya lihat ternyata memang benar Raerin seperti copy pastenya Aeri yang membedakan hanya mata Raerin yang terlihat lebih sipit saja.

"Rasanya kakak seperti ingin terus berada di samping dia."

Selama ini Gara benar-benar tersiksa, setiap hari selalu meruntuki rasa bersalahnya pada Aeri. Bahkan Gara tidak bisa menjalani hidupnya dengan benar.

Tapi saat dirinya bertemu Raerin tadi rasanya Gara seperti hidup lagi, Gara seperti menjadi seorang kakak lagi.

"Kakak rasa kakak sangat menyayangi dia, kakak mau ngelindungi dia terus."

Gara mengusap nama Aeri lama.

"Kakak janji setelah ini kakak akan hidup dengan baik Ri, kamu juga ya disana Bahagia selalu. Kakak akan terus mengunjungi kamu, kalau bisa nanti kakak ajak Raerin keisini juga biar kamu tau seberapa mirip kalian."

Baru saja bertemu rasa sayang Gara pada Raerin langsung muncul entah mungkin karena dirinya memang mendambakan sosok Aeri yang hadir Kembali di hidupnya, Gara benar-benar ingin memperbaiki kesalahannya yang dulu.

Gara ingin menjadi kakak yang baik untuk Aeri, tapi sepertinya tuhan memberikan Gara satu kesempatan lagi.

"Semoga kita bisa bertemu lagi Raerin."

***



"Kamu ini kemana aja sih Rey?" Nyonya Sanza terus saja melemparkan pertanyaan yang sama sampai-sampai menganggu waktu kerja Rey.

"Bund Rey lagi kerja."

"Ya tinggal kamu jawab, ninggalin istri gitu aja kasian Mira sendirian dan terus merengek pada bunda rindu kamu."

"Ya tinggal kesini aja kenapa susah sih buns." Jawab Rey.

"Kamu ini niat jadi suami gak sih? Kasian loh itu mantu bunda."

Nyonya Sanza terlihat mengipas-ngipas wajahnya karena merasa panas.

"Ini gimana lagi AC-nya kok gak kerasa!" runtuk Nyonya Sanza lagi membuat Rey berdecak malas.

"Bunda bisa keluar? Rey lagi kerja."

"kamu ngusir bunda?"

"iya." Jawab Rey begitu saja.

BRAK!

"Rey gua...sorry."

Raerin terlihat menghentikan ucapannya saat melihat Nyonya Sanza yang menatapnya terkejut dan begitupun Rey.

RAERIN [Completed]Where stories live. Discover now