Let's divorce

17 4 8
                                    

Happy reading yaw 💗

Rey menyingkab selimbut yang menutupi tubuhnya, pria itu menatap ke arah samping dimana Mira yang tertidur pulas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rey menyingkab selimbut yang menutupi tubuhnya, pria itu menatap ke arah samping dimana Mira yang tertidur pulas.

Dengan perlahan pria itu turun dari ranjang dan memasuki kamar mandi.

Dirinya harus segera pulang.

Rey merasa tidak tenang sedari malam, ingin sekali Rey menemui Raerin sedari malam tapi dirinya tidak bisa meninggalkan Mira begitu saja.

"Bi kalau Mira nanya saya kemana bilang saya kerja ya." Ucap Rey dengan tergesa, bahkan pelayan yang ada disana belum sempat menimpali.

Dengan kecepatan penuh Rey mengemudikan mobil sportnya.

Saking cepatnya sesekali Rey mengerem mendadak saat macet menerjang.

Sesampainya di depan gerbang pria itu mengernyitkan dahinya keheranan saat melihat ada beberapa pekerja yang sedang membenarkan gerbangnya yang terlihat penyok.

Rey keluar dari mobil dengan tergesa.

"Ada apa ini?"

Suara Rey membuat para pekerja disana menghentikan pekerjaanya dan menunduk dalam.

"Ada apa?" tanya Rey Kembali kali ini melemparkan pertanyaan kepada kepala penjaga.

"Maaf tuan, kami sedang memperbaiki gerbang yang rusak."

"Kenapa bisa rusak? Apa terjadi penyerangan semalam, atau perampokan?" tanya Rey dengan wajah khawatirnya.

Jika iya, bagaimana kondisi istrinya itu?

Rey begitu khawatir.

Melihat kekhawatiran tuannya kepala penjaga dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Bukan tuan bukan, semalam Nyonya menabrakkan mobilnya dengan keras sehingga..."

Belum sempat dilanjutkan Rey sudah meninggalkan kepala penjaga begitu saja, pria itu berlari kecang ke arah mansion.

"Sialan!" umpatnya saat dirasa lama sekali untuk menggapai pintu besarnya karena halaman mansion yang begitu luas.

BRAK!

"Raerin?" teriak Rey membuat pelayan yang sedang bekerja disana menghentika pekerjaan mereka.

"Dimana istri saya? Dimana Raerin?"

"Nyonya ada di..."

"Disini."

Suara Raerin membuat Rey mengalihkan atensinya ke arah tangga, dimana Raerin menuruni tangga dengan santainya.

Seperti biasa gadis itu terlihat santai saat di rumah, hanya mengenakan celana pendeknya dan bajunya yang kebesaran membuat Raerin terlihat seperti tidak memakai celana saja.

RAERIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang