Monster

8 2 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Semua terlihat berjalan beriringan dijalan sepi yang disepanjang jalannya dipenuhi pepohonan rindang, suasananya yang sepi dan udaranya yang sejuk membuat mereka menikmati waktu berliburnya dengan baik.

"Katanya di sebelah sana tuh ada bibir Pantai yang indah banget." Ucap Deera membuat teman-temannya yang lain berseru kegirangan.

"Kita main disana sampe sunset muncul aja gak sih?" usul Sera membuat yang lainnya mengangguk kecil.

Berbeda dengan Raerin yang hanya menjadi pendengar, sesekali gadis itu menatap ke arah Rey yang berjalan di belakangnya Bersama Jack, Jimmy dan Ersan.

"Raerin menikmati liburan ini kan?" tanya Nora membuat Raerin menatap wanita itu.

Raerin hanya mengangguk kecil dan tersenyum tipis, tapi senyumnya langsung pudar saat telinganya mendengar pergerakan sesuatu yang aneh menurutnya.

Melihat Raerin yang terdiam menghentikan langkahnya, membuat semuanya ikut diam.

"Kenapa Raerin?" Tanya Caemin.

"Ada yang datang." Ucap Raerin membuat semuanya mengernyit keheranan.

"Pengunjung lain kali." Ujar Ersan membuat Raerin menggelengkan kepalanya cepat.

Instingnya tidak pernah salah, telinga Raerin memang sangat jeli.

"Banyak, mereka berjumlah banyak." Gumam Raerin membuat Rey dan Jack saling pandang.

DOOR

"AHKK!" teriak para Perempuan disana sambil menutup telinganya saat mendengar suara tembakan.

"Sialan." Gumam Raerin.

Mendengar hal itu Rey, Jack, Ersan dan Jimmy berlari cepat menjadi tameng untuk mereka.

"Kita dikepung." Ucap Raerin lagi membuat Rey menatap ke arah belakang, menatap Raerin yang sudah memerah padam penuh amarah.

Dan benar saja, setelah itu terdengar suara Langkah kaki yang saling berlarian mendekati mereka.

Semuanya sudah dikepung, tidak ada jalan keluar untuk mereka kecuali maju untuk melawan.

"Kalian pergilah, kita gak ada urusan sama kalian." Ucap salah seorang pria. "Kita Cuma butuh ketua dari segala ketua."

Setelah mengatakan itu gelak tawa mereka terdengar nyaring saking banyaknya orang.

"Banyak bacot, kalian siapa?" tanya Jack kali ini.

"ZOE RAERIN? MASIH MAU BERSEMBUNYI DIBALIK TUBUH KEEMPAT PRIA INI?" teriak salah satu dari mereka lagi.

"Kita gak butuh kalian, yang kita butuhkan nyawa Zoe Raerin sang ketua mafia yang paling ditakuti."

Terbongkar sudah, Raerin menutup matanya erat. Gadis itu menatap teman-temannya yang juga menatapnya tidak percaya.

"Siapa suruh main bawa mafia yang musuhnya banyak, kena imbasnya kan?" ucap mereka lagi membuat Raerin semakin menahan amarahnya.

RAERIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang