Pulang

10 2 6
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Raerin berjalan ditemani Rey menuju pintu utama mansion, wanita itu tidak bisa menolak Rey saat pria itu akan membawanya pulang.

Rey berubah, pria itu jadi semakin memperhatikannya.

"Pelan-pelan." Rey terlihat membantu Raerin duduk ditepi ranjang, padahal tanpa pria itu bantu-pun Raerin bisa duduk sendiri.

"Gua gak lumpuh, bisa sendiri." Ucap Raerin membuat Rey tersenyum.

"Tau kok, kamu kuat."

Raerin terdiam mendengar hal itu, wanita itu terlihat menatap Rey lama. Begitupun Rey yang menatap Raerin sekaan wanita di depannya ini objek yang begitu cantik yang rugi jika tidak dilihat dengan seksama.

"Cantik." Ucap Rey pelan, pria itu mengusap pipi Raerin.

Walau wajah Raerin terlihat sedikit pucat tapi tidak membuat kadar kecantikanya itu memudar, Raerin terlihat cantik alami walau tidak memakai makeup.

"Mulai sekarang tetap disini, bersmaa saya." melihat Raerin yang menggelengkan kepalanya membuat Rey menggenggam tangan wanita itu.

"Please, kamu tau bagaimana rasanya saat kita tidak bisa menjaga orang yang kita sayangi. Itu yang saya rasakan Raerin, saya merasa gagal saat tau kamu terluka lagi. Saya mohon."

Raerin tentu tau bagaimana rasanya, disaat kedua orang tuanya meninggal Raerin begitu menyalahkan dirinya sendiri bahkan tidak bisa memaafkan dirinya.

"Iya, aku disini." Ucap Raerin pelan, ditambah perubahan cara bicara Raerin yang menjadi lebih lembut padanya membuat Rey tersenyum lebar.

"Lagi pula ini hampir berakhir, aku mau ngehabisin waktu terakhir aku sama kamu Rey." Lanjut wanita itu di dalam hatinya.

Tanpa meminta ijin pria itu terlihat memeluk tubuh Raerin, pelukannya begitu erat seakan tidak akan melepaskan Raerin. Rey terlihat menahan air matanya yang akan keluar.

"Maaf, aku janji gak akan ulangin kesalahan aku Rin. Hanya kamu, sekarang hanya kamu." ujar pria itu pelan.

"Aku udah tau siapa yang berhak dipertahankan, kamu. hanya kamu, gak ada yang lain. Jadi tolong beri aku kesempatan kedua ya." Rey terlihat berusaha meyakinkan Raerin, wanita itu hanya tersenyum kecil.

Raerin terlihat menarik Rey Kembali ke dalam pelukannya.

Rey yang berharap bisa merajut kasih dengan Raerin selama yang dia bisa, tapi Raerin. Wanita itu sudah tau waktunya Bersama Rey sampai kapan.

"Rey."

"Hmm?" pria itu terlihat duduk di samping Raerin.

"Apa aku pantas?"

Rey tau kemana arah bicara Raerin, pria itu tentunya tersenyum kecil.

"Kamu pantas, dia hadiah dari Tuhan." Rey mengusap perut Raerin pelan.

RAERIN [Completed]Where stories live. Discover now