Restu

12 5 3
                                    

Happy Reading yow! 💗

Raeri tidak perduli harga dirinya jatuh untuk saat ini, Raerin tidak perduli Rey berpikir dirinya Perempuan matre

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raeri tidak perduli harga dirinya jatuh untuk saat ini, Raerin tidak perduli Rey berpikir dirinya Perempuan matre.

Tapi memang itu keadaanya.

Raerin hanya ingin mengembalikan kehidupannya yang dulu apalagi kehidupan Lauren.

Semalaman suntuk Raerin tidak tidur, gadis itu hanya diam merenung di kamar kecilnya, sesekali Raerin memeriksa Lauren yang tertidur. Kadang Raerin melihat Lauren yang menangis dalam tidurnya, jika tidak wanita itu terlihat gusar dan tidak tenang.

Sesekali dirinya bisa mendengar gumaman kecil mommy-nya yang memanggil Namanya.

Hingga pagi menjelangpun Raerin tidak tidur, matanya seakan tidak mengantuk.

"Raerin!" teriakan bibi Ann membuat Raerin terkesiap, gadis itu dengan cepat menghampiri bibi Ann.

"Kenapa bi?"

"Nyonya Lauren pingsan!"

Raerin terkejut, gadis itu berlari kencang ke arah kamar mommy-nya. Dan benar saja disana Lauren tergeletak dengan kepala yang di simpan di atas paha seorang gadis seumuran dengan Raerin.

"Mommy!" Raerin menepuk pipi sang mommy.

"Bibi Ann panggil bodyguard yang di depan!" teriak Raerin membuat bibi Ann mengangguk kecil.

Raerin terlihat panik saat melihat sang mommy memejamkan matanya, gadis itu terus bergumam kecil berusahaa membangunkan Lauren.

Sampai di rumah sakit Lauren ditangani oleh dokter, gadis itu terlihat diam membisu duduk di kursi tunggu menunggu dokter selesai menangani sang mommy.

"Bibi Ann pulang duluan aja." Gumam Raerin membuat bibi Ann mengangguk kecil.

Wanita tua itu menatap Raerin sendu.

"Malang sekali kamu nak."

Merasakan ada usapan di kepalanya membuat Raerin menatap bibi Ann dan tersenyum kecil, sangat kecil bahkan terlihat tipis.

"Hati hati ya Raerin."

Raerin mengangguk kecil.

Gadis itu Kembali menatap pintu yang tidak kunjung di buka.

Kenapa mommy-nya bisa drop Kembali, kemarin Raerin rasa mommy-nya baik-baik saja.

"Raerin?"

Suara seorang Perempuan yang masuk ke dalam telingannya membuat Raerin menatap ke samping.

Jennifer.

Wanita itu terlihat berjalan dengan seorang anak kecil dalam gendongannya.

"Kamu sedang apa di rumah sakit?" tanya Jennifer tapi Raerin tidak menjawab gadis itu hanya menatap Jennifer dan anak kecil itu bergantian.

RAERIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang