Chapter 2

1.9K 179 3
                                    

Kepala Pelayan Zhao dari Kediaman Duke Ding adalah seorang pria paruh baya yang kurus. Melihat dari punggungnya yang tegak dan langkahnya yang mantap dengan niat membunuh tajam yang tersembunyi, tidak sulit untuk melihat bahwa ia adalah seseorang yang pernah pergi ke medan perang.

Kalau bukan karena pengalaman dalam kehidupannya yang lalu, Jiang Ning Bao tidak akan merasakan bahwa Kepala Pelayan Zhao yang berwajah halus ini memiliki niat membunuh yang masih belum luntur. Kemudian, ia terpikirkan Duke Ding yang terkenal, yang belum pernah ditemuinya, ayah angkat si pemeran utama pria, Xie Jing Yi. Membicarakan tentang Duke Ding, tidak ada seorang pun di Dinasti Da Yue yang tidak mengenalnya.

Ia juga merupakan seseorang yang paling dihormati oleh Jiang Ning Bao.

Ia masih berusia dua puluh delapan tahun, tetapi sudah menjadi dewa perang Da Yue yang ketenarannya menyebar kemana-mana.

Pria semacam ini, yang melindungi kerajaannya dan seorang pria bertulang baja .... Siapa yang akan menduga bahwa dua tahun kemudian, ia akan mati karena cedera tersembunyi ketika ia sedang berada dalam puncak kehidupannya.

Pemeran utama pria Xie Jing Yi kemudian menjadi Duke Ding yang baru.

Jiang Ning Bao terpikirkan tentang ingatan dari seorang transmigran yang didapatkannya ketika pertama kali ia terbangun dan dengan lembut mengusap gelang rubi yang dipakainya. Ia mengerutkan bibirnya dan tenggelam dalam pemikiran yang mendalam.

"Nyonya Besar, Zhao ini berkunjung hari ini untuk masalah pertunangan pewaris dan Nona Keempat Jiang." Tak diragukan lagi, Kepala Pelayan Zhao adalah seseorang yang pernah pergi ke medan perang. Ia tidak bertele-tele dan langsung menunjuk ke inti permasalahannya.

Setelah kata-kata ini terdengar, aula itu pun tenggelam dalam keheningan.

Jantung Nyonya Besar Jiang berdebar-debar dan ada sebuah firasat yang muncul. Ia menatap ke arah cucu perempuannya, Jiang Ning Bao, dan bertanya, "Apa maksud Kepala Pelayan Zhao?"

Saputangan Nyonya Pertama terpilin dan diremas selagi ia menekan ketidaknyamanan dalam hatinya dan tersenyum, "Kepala Pelayan Zhao, keponakanku sudah berusia enam belas tahun. Bolehkah aku bertanya, kapan pewaris yang terhormat akan menikahi keponakanku?"

Jiang Ning Bao menahan pemikirannya dan matanya menatap acuh tak acuh kepada Kepala Pelayan Zhao.

Kepala Pelayan Zhao memikirkan sikap gigih pewaris dalam membatalkan pertunangan dan sedikit mengernyit. Ia mendesah dalam hatinya dan merasa kasihan pada Nona Keempat Jiang.

"Zhao ini dipercayakan oleh pewaris untuk membatalkan pertunangan di antara pewaris dan Nona Keempat Jiang."

Aulanya jadi hening dan atmosfernya membeku.

Para pelayan tidak berani bernapas dengan keras.

Manik mata Jiang Ming Yao berkedip cemas dan tidak tahan untuk menarik lengan baju Jiang Ning Bao. Jiang Ning Bao tersenyum lembut padanya dan matanya tampak tak tergoyahkan.

Jiang Ming Yao tertegun.

Reaksi Kakak Keempat aneh.

Sesaat kemudian, Nyonya Besar Jiang menyesap tehnya dan memperlihatkan senyuman yang kaku. Ia berusaha memastikan dengan suara kering, "Kepala Pelayan Zhao, apa kau salah bicara? Bagaimana bisa tuan pewaris ingin mundur dari pertunangan dengan gadis keempat?"

Kepala Pelayan Zhao menghela napas, "Ini merupakan keputusan tuan pewaris."

Nyonya Besar Jiang tak lagi punya harapan dalam hatinya dan wajahnya diliputi dengan amarah. Ia melemparkan cangkir teh motif bunga pastel dan burung itu dengan kuat ke lantai.

Married To The Male Lead's Father [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now