Chapter 64

1.1K 140 1
                                    

Tiga hari pun berlalu, dan Yang Shu Qing berkunjung ke halaman utama sebelum pulang ke rumahnya.

"Memberi salam kepada Ibu Mertuaku."

Yang Shu Qing mengertakkan giginya dan membungkuk hormat sewaktu memanggil seorang wanita yang seumuran dengannya sebagai ibu mertua dan harus memberi hormat. Yang Shu Qing juga telah mempersiapkan mentalnya sejak lama.

Jiang Ning Bao tersenyum cerah dan meminta Kepala Pelayan Zhao untuk menyerahkan hadiah kepulangan yang disiapkan untuk Yang Shu Qing. Ia melirik Yang Shu Qing, yang riasannya indah sekali, berwajah cerah, berhiaskan senyum yang menawan, dan menahan tawa dalam hatinya.

"Nyonya Yang, di mana Jing Yi? Apakah ia tidak akan menemanimu pulang hari ini?"

Yang Shu Qing ini sangat pandai berpura-pura. Ia jelas-jelas tidak meminta air selama dua malam terakhir kecuali pada malam pernikahan, dan ia masih berpura-pura menjadi pasangan yang penuh kasih di hadapannya. Jiang Ning Bao pun bahagia.

Ia tidak keberatan untuk menyindirnya.

Yang Shu Qing tersenyum, menyibakkan rambut di samping telinganya, dan berkata dengan nada yang manis: "Ibu Mertua, Anda juga tahu bahwa Jing Yi adalah Komandan Pasukan Militer Kota. Kebetulan ia ada urusan mendesak yang harus diselesaikan hari ini dan tidak bisa menemaniku pulang. Tetapi, ia menyiapkan hadiah kepulangan yang lain untukku."

Namun, dalam hatinya, ia begitu marah sampai mau mati rasanya, sebab Jiang Ning Bao ini betul-betul seperti panci yang tidak terbuka dan tak bisa diangkat. Ingin mempermalukannya? Mimpi!

(T/N: 哪壶不开提哪壶 [nǎ hú bù kāi tí nǎ hú] - seseorang yang membicarakan kelemahan/kekurangan orang lain.)

Untungnya, situasi di Halaman Jin Hua ada di tangan Xie Jing Yi. Kalau tidak, ia tidak akan punya muka jika kabarnya tersebar. Ia tidak tahu bahwa Jiang Ning Bao sudah mengetahui tentang situasi antara dirinya dan Xie Jing Yi.

"Jadi begitu," Jiang Ning Bao tersenyum penuh arti, Yang Shu Qing ini benar-benar bebek mati yang punya mulut yang tangguh.

(T/N: 死鸭子好面子 Sǐ yāzi hǎo miànzi - orang yang bersikukuh mengatakan sesuatu yang tak sesuai dengan kenyataannya/mati-matian tidak mau mengakui sesuatu/kesalahannya.)

Yang Shu Qing selalu merasa kalau senyuman Jiang Ning Bao agak aneh, tetapi saat ini Yang Shu Qing tidak ingin tinggal di halaman utama lebih lama lagi, jadi ia pun bergegas pergi sembari membawa hadiah kepulangannya.

Kali ini, Yang Shu Qing melihat daftar hadiah dan menemukan bahwa itu cukup memuaskan. Ia tidak dapat menemukan adanya kesalahan, sehingga ia pun merasa tertekan.

Jiang Ning Bao ini terlalu sulit untuk dihadapi, dan ia melakukan segala sesuatunya tanpa adanya kebocoran.

Setelah Yang Shu Qing pergi, Jiang Ning Bao menyesap tehnya dan mulai menangani urusan kediaman, serta buku akun yang dikirim oleh pengurus toko Yao. Chun Le sedang mengipasi di samping.

Saat ini, Chun Xi membawakan sup plum asam untuk meredakan panasnya.

Sup plum asam itu manis dan asam, hangat dan panas, dan rasanya enak. Jiang Ning Bao meminum semangkuk dan berkata, "Chun Xi, sup plum asam ini rasanya sangat enak. Ingatlah untuk mengirimkannya ke Aula Suka Cita Berkembang."

Married To The Male Lead's Father [Terjemahan Indonesia]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt