Chapter 31

1.5K 144 8
                                    

Sebelum pergi, Jiang Ning Bao mengutus orang untuk mengabari Jiang Yue, Zhang Zhan, dan Jiang Ming Yao. Kemudian, ia dengan gembira saling bergandengan tangan dengan Duke Ding, Xie Heng selagi mereka meninggalkan taman seratus bunga Kediaman Raja Rui.

"Tuan Duke, aku tidak mengerti urusan pernikahan dan tidak tahu apa yang harus direncanakan. Aku ingin mencari seorang wanita senior yang lebih berpengalaman untuk mengajariku, apa kau terpikirkan seseorang?"

Mau tak mau, Jiang Ning Bao mengungkit soal kesulitannya dengan rasa bersalah. Ia sudah melupakan masalah yang penting tentang mempersiapkan gaun pengantin. Di Kediaman Count Chang Ning, tidak ada yang mengingatkannya agar menjahit gaun pengantin dan sebagai seseorang yang tidak berpengalaman, Jiang Ning Bao tidak tahu apa yang mesti disiapkan.

Ia sudah punya mas kawin dan ia tidak tahu apakah para tetua di Kediaman Count Chang Ning akan menambahkannya atau tidak. Jiang Ning Bao merasa mereka tidak akan menambahkannya. Nyonya Besar Jiang sulit ditebak, tetapi Count Chang Ning dan Nyonya Zhang sudah pasti tidak.

Terutama Nyonya Zhang. Ia berani menipu mas kawinnya, jadi akan aneh apabila ia menambahkannya. Terlebih lagi, adik kelima juga akan menikah tahun ini.

Memikirkan bahwa ada Nyonya Pertama Zhang yang mencarikan seorang guru untuk adik kelima, tampaknya suatu keharusan untuk mencari seorang wanita senior guna mengajarinya. Jiang Ning Bao tidak boleh membiarkan terjadi sesuatu yang memalukan saat ia menikah.

Ini merupakan pernikahan pertama Jiang Ning Bao selama dua kehidupannya.

Tetapi, Jiang Ning Bao tidak punya koneksi untuk mencari seorang wanita senior, sehingga ia hanya bisa meminta bantuan Duke Ding.

Langkah kaki Duke Ding, Xie Heng pun terhenti. Ia jelas sekali mengenai situasi gadis kecil ini. Orang tuanya meninggal dunia, dan ia tidak memiliki tetua di sisinya. Nyonya Besar Jiang tidak terlalu memedulikan gadis kecil ini, dan Countess Chang Ning hanya bisa mengincar barang-barang miliki si gadis kecil. Memikirkan tentang situasi gadis kecil, hati Duke Ding merasa agak kasihan.

"Serahkan saja padaku," kata Duke Ding, Xie Heng.

Alis Jiang Ning Bao pun tampak bersuka cita dan ia memeluk lengan pria itu dengan erat.

Matanya jelalatan dan ia tersenyum licik, "Tuan Duke, bagaimana kalau kau yang mengurusi masalah pernikahan?"

Setelah mengatakan ini, Jiang Ning Bao merasa kalau usulan ini benar-benar bagus.

"Baiklah."

Duke Ding, Xie Heng melihat ke lengan yang dipeluk erat oleh Jiang Ning Bao selagi ia tersenyum dengan bahagia. Xie Heng mengangguk tanpa ekspresi dan berpikir bahwa si gadis kecil sepertinya mirip seekor kucing pencuri ketika ia tersenyum. Manis sekali.

"Tuan Duke, perjamuan mengagumi bunga ini membosankan. Aku tidak akan hadir lagi lain kali. Tetapi menurutku, tidak akan ada lain kali. Pada saat itu, aku sudah akan menikahimu. Satu-satunya hal yang baik adalah aku berteman dengan seseorang. Aku cocok dengannya. Aku sungguh ingin ia menjadi kakak iparku, tetapi ia adalah cucu perempuan Di dari menteri kiri. Perbedaan antara kedua keluarga terlalu besar."

Jiang Ning Bao berbicara dengan wajah 'sangat disayangkan'.

Ia benar-benar sangat menyukai Fu Wan Ning.

Duke Ding, Xie Heng menenangkan dengan suara samar, "Segalanya mungkin terjadi."

Seperti dirinya dan si gadis kecil. Ia berpikir bahwa ia akan sendirian hingga ia meninggal. Siapa yang tahu bahwa mantan tunangan anak angkatnya akan menjadi istrinya?

Married To The Male Lead's Father [Terjemahan Indonesia]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin