Chapter 85

1K 114 2
                                    

Pada awal xu shi, Jiang Ning Bao dan Duke Ding masih berbicara tentang upacara Xi San Li hari ini. Seorang pelayan dari Aula Suka Cita Berkembang buru-buru datang untuk melaporkan bahwa Qi Ge'er dan Lin Ge'er tiba-tiba mulai menangis.

(T/N: 戌时 xū shí - antara pukul 19.00 - 21.00)

Umumnya bayi yang baru lahir akan tertidur setelah cukup diberi makan dan minum, serta akan jarang menangis. Nyonya Besar Xie dan Huang mama sangat menyadari bahwa tangisan si kembar kali ini tidak biasa.

Ia segera mengirim orang ke istana untuk memanggil tabib kekaisaran, dan pada saat yang sama mengirim orang untuk memberi tahu Jiang Ning Bao dan Duke Ding.

"Tuan Duke, aku mengkhawatirkan Qi Ge'er dan Lin Ge'er."

Jiang Ning Bao tampak cemas dan ingin segera pergi ke Aula Suka Cita Berkembang untuk mengunjungi kedua anaknya, tetapi Duke Ding menghentikannya. Ia baru saja melahirkan dan di luar dingin sekali. Akan sangat buruk jika angin dingin bertiup dan mencederai tubuhnya.

"Aku akan pergi memeriksanya."

"Tidak, aku harus pergi juga. Aku akan membungkus diriku rapat-rapat supaya tidak terkena angin dingin." Jiang Ning Bao tidak ingin menunggu sendirian di kamar. Ia juga ingin tahu apa yang terjadi dengannya anak-anaknya.

Duke Ding akhirnya berkompromi. Ia dengan hati-hati melindungi Jiang Ning Bao dari angin dingin dengan jubahnya, lalu mengulurkan tangannya yang panjang untuk memeluknya, dan berkata dengan suara yang dalam, "Aku akan menggendongmu."

Jiang Ning Bao tidak menolak dan membenamkan kepalanya di dadanya yang lebar dan kokoh.

"Tuan Duke, ayo cepat pergi ke sana."

Duke Ding segera membawanya keluar dari ruangan yang hangat. Ia pun disambut oleh angin dingin yang menggigit dan kepingan salju yang bertebaran, namun Jiang Ning Bao tidak merasa kedinginan. Satu-satunya suara di telinganya hanyalah detak jantung Duke Ding dan napasnya yang teratur.

Chun Xi dan Chun Le saling berpandangan.

Setelah meninggalkan halaman, lampion digantung di koridor luar, membawa sedikit kehangatan di malam yang gelap dan dingin.

Aula Suka Cita Berkembangnya terang benderang.

Ketika Duke Ding menggendong Jiang Ning Bao ke Aula Suka Cita Berkembang, semua majikan di kediaman sudah hadir. Tangisan serak bayi-bayi itu membuat hati Jiang Ning Bao sakit dan hampir hancur.

Sewaktu Duke Ding mendengar tangisan putra-putranya, jantungnya tiba-tiba menyusut, tangan yang memegang Jiang Ning Bao sedikit bergetar, dan urat-urat di punggung tangannya terlihat.

Saat ini, Nyonya Besar Xie dan Huang mama sedang membujuk mereka.

"Tuan Duke, turunkan aku." Jiang Ning Bao berjuang untuk melepaskan diri dari pelukan Duke Ding, berjalan cepat ke arah dua anak yang sedang menangis, dan mengambil salah satu anak dari tangan Huang mama.

"Qi Ge'er, jadilah anak yang baik dan jangan menangis!"

Ini Qi Ge'er, yang sedari tadi sudah menangis. Wajahnya merah karena menangis dan ia kehabisan napas. Ada dua untaian air mata yang menggantung di sudut matanya. Yang aneh adalah ia langsung berhenti menangis segera setelah Jiang Ning Bao memeluknya.

Jiang Ning Bao menghela napas lega. Melihat ia tiba-tiba berperilaku baik, ia pun merasakan hatinya meleleh. Ia menundukkan kepalanya dan mau tidak mau mencium wajah putih dan lembutnya.

Married To The Male Lead's Father [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang