Chapter 21

1.6K 173 7
                                    

Sinar matahari selama siang hari adalah yang paling cemerlang.

Mantan tunangannya, yang mengenakan gaun magnolia putih berwarna biru muda, tampak cantik dan lembut, matanya cerah dan alisnya membawa keanggunan dan kecerdasan intelektual. Ia tampak lemah dan cantik.

Saat ini, ia sedang berdiri di sebelah seorang pria tampan yang memancarkan energi tajam dan buruk. Di bawah sinar mentari, mereka berdua tampak seperti sepasang giok.

Pewaris Xie tidak pernah menyangka bahwa, sekalinya ia tiba di kediaman, ia akan melihat pemandangan dari mantan tunangannya dan ayah angkatnya yang berdiri berdampingan dan tampak harmonis.

Bagian bawah mata Pewaris Xie pun berkedip karena keterkejutan dan kebingungan. Benaknya teringat adegan dimana mantan tunangannya menyatakan bahwa ia akan menikahi Duke Ding. Hatinya diliputi rasa tidak percaya.

Tak lama kemudian, ia perlahan turun dari kuda. Ia turun di satu tempat yang tak jauh dari gerbang utama. Ia menepuk jubahnya ringan dan menyapa Duke Ding dengan hormat.

"Memberi salam pada Ayah."

Jiang Ning Bao mendengar Pewaris Xie memanggil Duke Ding 'ayah' dengan hormat, dan tatapannya tidak tahan untuk menyapu mereka berdua. Yang satu memiliki sikap mendominasi dan tampan serta kuat, sementara yang satunya dingin, tampan, dan agung.

Mereka berdua hebat dan tidak biasa. Mereka juga masih muda.

Tanpa diketahui, hati Jiang Ning Bao merasa bahagia.

Mereka berdua terpaut usia sembilan tahun. Orang zaman dahulu lebih cepat dewasa, tetapi mereka juga menjadi ayah setelah lebih dari sepuluh tahun. Melihat pasangan ayah-anak ini, Jiang Ning Bao benar-benar ingin menanyakan Nyonya Besar Xie, mengapa ia memilih Xie Jing Yi untuk diadopsi waktu itu.

Tidak bisakah ia mengadopsi anak kecil berumur dua atau tiga tahun?

Tetapi, sekalinya ia teringat pada buku yang mengungkapkan bahwa Duke Ding meninggal di usia primanya, dan pemeran utama pria mewarisi posisi Duke, Jiang Ning Bao pun mau tak mau mencurigai kalau ada rahasia yang tidak diketahui oleh orang lain.

Para pengawal di pihak Pewaris Xie tidak menyangka kalau mereka akan berjumpa dengan Duke yang jarang pulang dan mereka semua turun dari kuda mereka dan secara hormat menyapa Duke dengan suara yang lantang.

"Memberi hormat pada Duke!"

Pelayan lelaki yang menemani Pewaris Xie ke kantor pemerintahan melihat Jiang Ning Bao, dan gelombang pun melonjak dalam hatinya.

Gadis di sebelah Duke benar-benar Nona Keempat Jiang.

Yang Shu Qing yang berada di dalam kereta mendengar tunangannya memanggil 'ayah' dan para pengawal semuanya meneriakkan 'Duke Ding' dan hatinya merasa gembira. Mungkinkah Duke Ding secara khusus kembali dari Pinggiran Kota Bagian Barat demi pertunangan pewaris?

Tampaknya, Duke Ding sangat mementingkan Pewaris Xie.

Berpikir seperti ini, Yang Shu Qing pun membuka tirainya dengan bahagia. Siapa yang tahu bahwa ia akan melihat Jiang Ning Bao yang anggun dan memesona, sedang tersenyum layaknya sekuntum bunga yang mekar? Mata Yang Shu Qing berkedip keheranan dan kebahagiaan di wajahnya surut, dan wajahnya tampak tenggelam. Tatapan yang digunakannya untuk memandang Jiang Ning Bao mengandung rasa permusuhan dan aura dingin.

Nona Keempat Jiang benar-benar datang ke Kediaman Duke Ding.

Kabar tentang dirinya dan Pewaris Xie yang sudah menetapkan pertunangan mereka telah menyebar ke seluruh ibu kota. Sekarang, Pewaris Xie adalah tunangannya. Nona Keempat Jiang sungguh tidak menyerah, mendambakan tunangannya. Wajah Yang Shu Qing menegang dan berubah dingin beberapa derajat.

Married To The Male Lead's Father [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now