Chapter 17

1.5K 174 4
                                    

Gerbang utama Kediaman Duke Ding sunyi senyap.

Para pengawal pribadi berbaju hitam, semuanya menajamkan telinga mereka selagi mereka semua mengagumi Nona Keempat Jiang, si cantik yang tampak lemah lembut ini. Ada beberapa yang terpikirkan tentang rumor liar di luar sana dan tatapan mereka membawa kegembiraan.

Mungkin, musim semi Duke sudah tiba.

Chun Xi yang masih memegangi guci anggur kecil indah itu gemetaran di belakang, dan kakinya bergetar. Duke Ding mengerikan sekali. Ia berdiri begitu jauh, tetapi ia masih merasa tidak nyaman. Nona benar-benar berani, sungguh bisa berada begitu dekat dengan Duke. Ia mau menangis.

"Duke, Nona Keempat Jiang, silakan masuk kediaman. Jangan biarkan Nyonya Besar menunggu."

Kepala Pelayan Zhao tidak ingin bicara saat ini, tetapi ia takut kalau Nyonya Besar sedang menunggu dengan cemas, sehingga ia hanya bisa mengingatkan mereka.

"Baik!"

Duke Ding, Xie Heng yang memimpin, tatapannya tertuju pada wajah putih Jiang Ning Bao yang berhiaskan dengan rona merah, membiarkannya berjalan duluan.

Siapa sangka kalau Jiang Ning Bao malah tersenyum seperti bunga yang mekar, dan berkata, "Duke, mari kita berjalan bersama. Aku ingin mendengar soal hal-hal di medan perang."

Pada saat ini, mana mungkin Jiang Ning Bao tidak memanfaatkan waktu untuk menumbuhkan perasaan? Duke Ding bukanlah seseorang yang dapat ditemui kapan saja. Ia akan menggenggam kesempatan ini.

'Pendiam', hal semacam ini, tidak cocok untuk dipakai pada Duke Ding.

Duke Ding, Xie Heng: "...."

Pria berumur dua puluh delapan tahun, yang tidak pernah bercakap-cakap dengan gadis sebelumnya, kehabisan kata-kata, terutama karena gadis kecil ini tidak takut padanya, bahkan menggunakan sepasang mata berkelap-kelip yang memuja, dan penuh harap untuk menatapnya.

Ini membuat Xie Heng, yang terbiasa dengan orang-orang tak berani dekat-dekat dengannya, merasakan sesuatu tumbuh di dalam hatinya.

"Baiklah!" Ia menggangguk tanpa terduga.

Wajah Kepala Pelayan Zhao bersinar penuh senyum yang puas. Nona Keempat Jiang benar-benar luar biasa. Duke yang biasanya tidak pernah berbicara banyak dengan wanita, sepertinya merasa senang dengan Nona Keempat Jiang.

Jiang Ning Bao mendengar Duke setuju dan matanya pun berbinar. Di wajah putih indahnya, muncullah warna yang gembira.

Ia menolehkan kepalanya dan berjalan di depan Chun Xi. Dengan ekspresi yang tak bisa berkata-kata di wajah Chun Xi, ia mengambil guci anggur itu kembali dalam pelukannya dan memutar tubuhnya kembali ke samping Duke Ding yang memancarkan energi buruk. Ia mengangkat wajah kecilnya dan memandangi sisi samping wajah tampan Duke Ding, sambil tersenyum cemerlang, suaranya membawa napas yang riang.

"Duke, ayo kita pergi."

Duke Ding, Xie Heng, melirik ke gadis kecil yang lemah lembut di sampingnya. Gadis kecil ini memiliki wangi samar yang enak untuk dicium.

Duke Ding menggerakkan alisnya dan dengan tenang berkata, "Baik!"

Senyuman Jiang Ning Bao pun makin cerah, dan ia sengaja berjalan berdampingan dengan Duke Ding.

Duke Ding membawa aura yang menekan dan buruk. Pria biasa tidak akan bisa mendekatinya, tetapi, Jiang Ning Bao yang lemah lembut itu bisa beradaptasi tanpa masalah. Hidungnya mengendus aroma maskulin kuat dari Duke Ding. Sewaktu ia mendengarkan Duke Ding menggunakan suaranya yang dingin dan dalam untuk berbincang datar tentang masalah di medan perang, bibir Jiang Ning Bao tidak tahan untuk melengkung ke atas.

Married To The Male Lead's Father [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang