Chapter 15

1.6K 164 1
                                    

Tiga hari setelah membatalkan pertunangan dengan Pewaris Xie, langitnya tampak indah. Itu masih hari yang bagus dari musim semi yang cerah dan cemerlang.

Ibu kota dipenuhi dengan berbagai desas-desus. Jiang Ning Bao hanya tersenyum dan tidur nyenyak.

Ia sudah menerima surat kakak lelakinya dan juga origami berbentuk bintang yang dibuatkan kakak lelakinya untuknya. Jiang Ning Bao memandangi origami bintang ini dan tertawa dengan hangat dan cemerlangnya.

Origami bintang ini terkait dengan kenangan yang mereka miliki bersama.

Ia masih ingat ketika kakak lelakinya berumur lima tahun dan ia tiga tahun, ia bilang: "Adik perempuan, apa yang kau sukai, kakak akan memberikannya padamu."

Jiang Ning Bao tertawa di tempat dan merasa kakak lelakinya sangat imut.

Kebetulan, itu adalah malam hari dan langitnya dipenuhi oleh bintang-bintang, jadi ia pun menunjuk ke bintang yang berkilauan di langit dan menggodanya, "Aku suka bintang di langit."

Bocah lelaki berumur lima tahun, kakak lelakinya, memandangi bintang-bintang di langit dan tercengang. Kemudian, ia pun meratap dan menangis.

"Adik perempuan, kakak tidak berguna, tidak sanggup memberikanmu bintang-bintang yang kau sukai."

Pada akhirnya, Jiang Ning Bao mengajari kakak lelakinya bagaimana caranya membuat origami bintang.

Tidak diketahui apakah itu karena masalah bintang, tetapi kakak lelakinya punya sebuah obsesi. Setiap tahun, ia akan mengiriminya origami bintang yang dilipatnya sendiri. Di atas origami bintang-bintang ini, akan ada berbagai macam pola dan desain dekoratif.

Sangat indah.

Jiang Ning Bao berhenti memikirkan soal itu dan menuangkan origami bintang di dalam toples ke atas meja. Ketika dilihat dari dekat, setiap origami bintangnya memiliki pola dekoratif masing-masing.

Semakin dilihatnya, semakin lebar pula senyumannya.

***

Mungkin, hal-hal baik datangnya serombongan. Ketika ia bangun dari tidur siangnya, Jiang Ning Bao menerima undangan yang dikirimkan Nyonya Besar Xie, membuat hatinya merasa lebih tenang. Tampaknya, itu seperti yang dikatakan Kepala Pelayan Zhao, Nyonya Besar Xie semestinya puas akan dirinya.

"Chun Xi, kita akan pergi ke Kediaman Duke Ding besok."

"Nona, Anda ... apakah Anda akan benar-benar pergi ke Kediaman Duke Ding besok?"

Chun Xi meletakkan kotak makanan itu dan mengeluarkan beberapa makanan ringan yang dibuat oleh dapur utama. Ia bertanya dengan ragu-ragu.

"Itu benar. Ini adalah undangan yang diberikan sendiri oleh Nyonya Besar Xie. Kita bahkan mungkin akan bertemu Duke Ding."

Jiang Ning Bao melambai-lambaikan kartu undangan itu dengan suasana hati yang baik, alisnya memperlihatkan senyumannya.

Ia benar-benar menantikan pertemuan besok.

Chun Xi tidak sesenang itu. Sekalinya ia terpikirkan bahwa nonanya akan pergi ke Kediaman Duke Ding dan mungkin bertemu Duke Ding, hatinya diliputi dengan kecemasan. Apabila sesuatu terjadi pada Nona, bagaimana ia bisa menjelaskannya kepada Tuan Muda Ketiga?

Tetapi, melihat Nonanya gembira, ia hanya bisa menggerakkan mulutnya dan tidak mengatakan apa-apa pada akhirnya. Ia, seorang pelayan, tidak bisa mengubah urusan majikannya, tetapi memberitahu yang lainnya adalah hal yang lain lagi.

"Nona, ketika hamba kembali, aku mendengar para pelayan tua mengatakan bahwa seorang makcomblang resmi sudah datang. Ini sepertinya untuk Nona Kelima."

Jiang Ning Bao menarik senyumannya dan diam-diam mendesah karena hari semacam ini telah tiba. Ini merupakan takdir Jiang Ming Yao dan Xie Jing Hui.

Married To The Male Lead's Father [Terjemahan Indonesia]Onde histórias criam vida. Descubra agora