Chapter 12

1.4K 180 9
                                    

Kedua pengawal yang menunggangi kuda sedang berjaga kala mereka melihat ini. Mereka tidak berhasil tepat waktu dan hanya bisa melihat panahnya tertembak ke arah Nona Keempat Jiang selagi mereka berteriak.

"Nona Keempat, bahaya!"

"Nona, hati-hati!"

Chun Xi, yang berada di samping, terkejut sampai ia pucat pasi, tubuhnya maju ke depan guna mencoba menghadang panah tersebut.

Jiang Ning Bao tidak menyangka bahwa ada seseorang yang akan menyerang di siang bolong dan dengan tenang menanggapi. Ia menghindari panah itu dengan cekatan, tetapi topi bercadar yang dipakainya tanpa sengaja terlempar oleh Chun Xi yang berusaha menyelamatkan. Topi itu jatuh ke tanah dan memperlihatkan wajah yang indah dan lembut di bawah topi tersebut.

Kulit gadis itu halus dan lembut, wajahnya cantik, terutama kelembutan yang tanpa sadar muncul di antara alisnya, memancing rasa iba orang lain.

Orang-orang di sekitar sebagian besar adalah pria. Ketika mereka melihat wajah Jiang Ning Bao, mata mereka menonjol keluar akibat terpana dan rasa kasihan. Tidak sedikit orang yang merasa mereka jahat, terutama mereka yang mengatakan bahwa Nona Keempat Jiang itu jelek sekali. Wajah mereka langsung tersipu dan merasa malu.

Siapa bilang kalau ia jelek sekali?

Jiang Ning Bao tidak berpikir kalau wajahnya akan terlihat oleh kerumunan dan melirik reaksi mereka. Alisnya tertaut dan sepasang mata cantiknya menatap tajam si pelaku.

Seseorang yang menunggang kuda dengan busur ungu di tangannya. Pria yang memakai pakaian sutra itu memberinya senyuman sombong.

Pemuda itu berumur sekitar dua puluhan dengan bibir merah, gigi putih, dan wajah yang tampan. Aksesoris di tubuhnya, semua mengindikasikan bahwa ia berasal dari keluarga bangsawan.

Jiang Ning Bao memelototinya dan mengalihkan tatapannya pada Chun Xi yang bangun dari tanah dan kerumunan yang ada di sana untuk melihat pertunjukkan yang bagus.

Alisnya tertaut, "Chun Xi, ayo kita naik keretanya."

Ia pun berbalik ke tempat dimana keretanya berada.

Dua pengawal itu takut kalau akan ada insiden lainnya dan mereka pun bergegas ke sisi Jiang Ning Bao.

Saat wanita yang lemah lembut marah, itu akan memberikan orang lain suatu perasaan seperti sedang menggerutu dengan genit. Bukan hanya itu akan membangkitkan rasa kasihan para pria, itu juga akan merangsang nafsu mereka untuk menaklukkan.

Wajah Jiang Ning Bao adalah yang terlembut dari yang lembut.

Itulah mengapa, Jiang Ning Bao jarang sekali marah. Walaupun hampir diserang di siang bolong, disaksikan oleh banyak orang, ia hanya akan menguburkan itu dalam hatinya dan tidak akan mengejar masalah ini lebih jauh.

Tetapi, segalanya berbeda dari yang diharapkannya. Jiang Ning Bao tidak memprovokasi orang lain, tetapi orang lain yang ingin memprovokasinya.

"Nona Keempat Jiang, tunggu!" Suara jernih pemuda itu dan pengawal-pengawalnya pun mengelilingi kereta Jiang Ning Bao.

Suara pemuda itu menarik perhatian dari para penonton.

Ada seseorang yang mengenali pemuda ini dan berujar kaget, "Itu adalah raja kecil dari Kediaman Raja Rui!"

Wajah Chun Xi berubah memutih dan wajahnya diliputi dengan kecemasan.

Ia bertanya gelisah, "Oh, tidak! Itu betul-betul raja kecil dari Kediaman Raja Rui! Nona, apa yang harus kita lakukan?"

Reputasi raja kecil dari Kediaman Raja Rui ini menyebar secara luas.

Jiang Ning Bao juga mendengar suara ini. Itu sungguh raja kecil Kediaman Raja Rui, Xiao Ran. Ia mengerutkan alisnya. Tidak ada yang tidak mengetahui orang ini.

Married To The Male Lead's Father [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now