Chapter 16

1.5K 194 19
                                    

Di tanggal tiga belas pada bulan ketiga, satu hari yang cocok untuk melakukan apa saja, merupakan hari yang baik.

Sekitar pukul sembilan pagi, cahaya matahari pagi menyinari tanahnya, memberikannya selapis kilau keemasan samar.

Hari ini adalah hari pewaris Kediaman Duke Ding pergi untuk melamar ke Kediaman Marquis An Yuan.

Secara khusus, Xie Jing Yi mengenakan pakaian warna merah, dan di sabuknya, ada kantong yang dikirimkan Yang Shu Qing untuknya, membuatnya bahkan tampak lebih jangkung dan tegak. Wajahnya tampan dan auranya dingin dan agung, membuat orang kagum.

"Tuan Pewaris, sudah waktunya berangkat."

Pelayan lelaki Xie Jing Yi melihat ke jam pasir di dalam ruangan dan ia mengingatkan dengan suara kecil.

"Aku akan menyapa Nenek lebih dulu."

Xie Jing Yi mengangguk ringan dan keluar dari kamar dengan langkah besar. Ia membawa pelayan lelakinya ke Aula Suka Cita Berkembang untuk menemui Nyonya Besar guna memberitahukan kepadanya. Pewaris Xie membawa makcomblang resmi dan hadiah pertunangan yang melimpah bersama dengan sekelompok pengawal bersamanya selagi ia pergi ke Kediaman Marquis An Yuan dengan gaya yang lepas dan hebat.

Setelah mengetahui bahwa cucu adopsinya sudah pergi, Nyonya Besar Xie menghela napas.

Ia tidak mau Nona Kecil Jiang bertemu cucu adopsinya ketika ia sampai dan memilih untuk mengundang Nona Kecil Jiang ke Kediaman Duke Ding di hari cucu adopsinya melamar ke Kediaman Marquis An Yuan. Di waktu yang sama, ia juga secara tak sengaja, membiarkannya bertemu putranya sendiri.

Kebetulan sekali, saat Pewaris Xie keluar, Jiang Ning Bao yang berdandan dengan cantiknya, masuk ke dalam kereta kudanya selagi ia memeluk satu guci berisi anggur obat yang dibuatnya, untuk pergi ke Kediaman Duke Ding, untuk bertemu dengan Nyonya Besar Xie.

***

Aula Utama.

"Nyonya, Bai Mei bilang bahwa Nona Keempat diundang oleh Nyonya Besar Xie ke Kediaman Duke Ding dan bahwa Nyonya Besar Xie ingin bertemu dengan Nona Keempat."

Wajah pelayan tua Yang tidak tampak bagus.

Ia tidak ingin melihat nona keempat berpegang pada Kediaman Duke Ding.

Nyonya Pertama Zhang menyesap tehnya dan tertawa dingin, "Jumlah nona bangsawan yang ditemui oleh Nyonya Besar Xie tidak sedikit. Tidak tahu apakah ia punya keberuntungan itu. Panggil si bocah Zhou itu kemari."

Nyonya Zhang memikirkan krisis keluarganya. Keponakan lelaki tertuanya belum punya pertunangan, sementara si gadis keempat memiliki banyak mas kawin yang dimiliki oleh adik ipar keduanya. Hatinya tidak tahan untuk menumbuhkan sejumlah ide.

Pelayan tua Yang memanggil seseorang untuk mencari si tuan muda tertua. Setelah Jiang Zhou datang, Nyonya Zhang memerintahkan para pelayan untuk keluar, hanya meninggalkan pelayan kepercayaannya, Pelayan tua Zhang.

Tidak diketahui apa yang dikatakan Nyonya Zhang. Sekalinya Jiang Zhou kembali ke halamannya, ia keluar dari kediaman setelahnya.

***

Kediaman Marquis An Yuan bersenang-senang dalam nuansa yang membahagiakan.

Para pelayan di dalam kediaman, semuanya mengetahui bahwa pada hari ini, pewaris dari Kediaman Duke Ding datang untuk melamar nona pertama mereka. Kabar ini menyebar ke seluruh penjuru ibu kota.

Siapa yang tahu, berapa banyak hati nona-nona bangsawan yang dipatahkannya.

Pewaris Xie merupakan bujangan yang diidamkan. Dalam hal latar belakang dan kemampuan, ia berada di posisi teratas. Di usia sembilan belas tahun, ia sudah menjadi seorang pejabat peringkat enam, komandan pasukan militer lima kota, yang bertanggung jawab atas keamanan publik ibu kota.

Married To The Male Lead's Father [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now