Chapter 54

1.2K 123 8
                                    

Jantung Jiang Ning Bao berdetak kencang. Ketika ia mengambil surat itu dan membacanya, darah melonjak ke seluruh tubuhnya dan wajahnya tiba-tiba menjadi gelap. Ia tidak menyangka ... ia tidak menyangka ... ternyata kematian orang tuanya sebenarnya adalah pembunuhan yang dirancang dengan baik.

Dalangnya adalah paman baiknya.

Sama sekali tak ada plot seperti itu di dalam buku.

Apabila Jiang Ning Bao tidak mengetahui bahwa orang tuanya masih hidup dan sehat di suatu tempat, Jiang Ning Bao pasti ingin meminum darah Count Chang Ning dan memotong-motongnya.

"Kakak, bacalah suratnya."

Raut wajah Jiang Ning Bao mengeras dan menyerahkan surat itu kepada kakak laki-lakinya. Matanya yang indah terbakar amarah, dan nada suaranya yang tenang seperti awal dari datangnya hujan badai.

Jiang Jin mengambil surat-surat itu dan membacanya satu per satu. Matanya merah, wajah tampannya biru sekali, dan tangan yang memegang surat itu gemetar. Jiang Jin, yang selalu anggun, tampan dan romantis, penuh dengan amarah.

"Nak Jin, apa isi surat itu?" Nyonya Besar Jiang bertanya dengan panik ketika ia melihat ekspresi mengeras di wajah Duke Ding dan cucu perempuan keempatnya.

Jiang Jin menatap terpaku ke neneknya, mengangkat surat di tangannya, dan berkata dengan gigi terkatup: "Paman, ia berkolusi dengan bandit yang diasingkan untuk membunuh orang tuaku. Surat-surat ini adalah bukti hubungannya dengan para bandit itu."

Begitu kata-kata ini keluar, semua orang terkejut.

Nyonya Zhang mencibir di dalam hatinya dan menatap Count Chang Ning dengan sedikit kebencian di matanya. Count itu bahkan tidak memberinya sedikit pun muka dan menendangnya di depan umum hingga muntah darah. Bagaimana mungkin Nyonya Zhang tidak membencinya?

Karena masalahnya sangat penting, Count Chang Ning bahkan tidak memercayai orang kepercayaannya sendiri, jadi ia diam-diam menghubungi para bandit untuk membuat kesepakatan. Demi membuat para bandit menjaga rahasianya, ia bahkan mengambil putri bandit itu sebagai selirnya.

Sayangnya, semua ini diketahui oleh Nyonya Zhang.

Nyonya Zhang juga memiliki motif egoisnya sendiri. Ia khawatir ia akan ketahuan pada awalnya, tetapi seiring berjalannya waktu, ia masih belum terungkap. Nyonya Zhang merasa lega dan diam-diam mengumpulkan surat-surat antara Count dan para bandit. Selama masih belum ketahuan, dalam hatinya, akan lebih baik jika adik kedua dan adik ipar perempuan menghilang. Kekayaan keluarga yang melimpah yang dihasilkan oleh adik lelaki kedua akan jatuh ke rumah tangga pertama, dan nantinya, itu akan menjadi miliki putra sulungnya.

Jadi, ia pun berpura-pura tidak menyadari apa yang sedang dilakukan Count.

Ia bahkan menoleransi selir muda dari bandit di halaman belakang.

Tentu saja, lebih mustahil lagi untuk mengungkapnya, sekalinya terungkap, kemungkinan besar Count akan dicabut gelar resminya dan dicopot dari jabatannya, yang mana tak akan ada gunanya baginya.

Sekarang ia mati-matian melindungi dirinya sendiri, dan akhirnya ia bahkan menyeret Count bersamanya.

Nyonya Zhang mencibir, itu semua adalah pembalasan.

Saat ini, wajah Count Chang Ning pucat dan sosoknya gemetar. Ia tidak menyangka ... ia tidak menyangka bahwa hanya dalam tiga tahun, rencana pembunuhannya terhadap saudara laki-laki kedua dan istrinya itu akan terungkap.

Ini semua salah Nyonya Zhang.

Jika bukan karena dirinya ... jika bukan karena dia ....

Count Chang Ning tidak mengetahui isi surat yang jatuh ke tangan Nyonya Zhang, tetapi ia tahu bahwa ia sudah habis, dan Kediaman Count Chang Ning sudah tamat.

Married To The Male Lead's Father [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang