Chapter 86

1.2K 149 2
                                    

Berita tentang dua tuan muda dari Kediaman Duke Ding yang meminta seorang tabib kekaisaran pada malam upacara Xi San Li mereka sampai ke telinga bibi Jiang Ning Bao dan kakaknya, Jiang Jin pada hari kedua. Jiang Jin, yang memperhitungkan bahwa adik perempuannya sedang dalam masa nifas dan tidak bisa menerima tamu, hanya bisa mengutus orang untuk memahami situasinya, sedangkan bibi tertua datang langsung ke Kediaman Duke Ding.

Setelah Nyonya Besar Jiang mendengar hal ini, ia juga datang menjenguk secara langsung.

"Ning Bao, aku mendengar sesuatu terjadi pada Qi Ge'er dan Lin Ge'er. Apa yang terjadi?" tanya sang bibi dengan wajah khawatir, matanya terpaku ke dua bayi yang tertidur di samping Jiang Ning Bao.

Nyonya Besar Jiang sedikit mengernyit.

Jiang Ning Bao memberi tahu bibinya dan Nyonya Besar Jiang tentang situasi kedua bayi kecil itu. Wajah bibinya menggelap. Situasi ini memang aneh. Untungnya, keponakannya memiliki kondisi tubuh yang khusus.

"Bibi, Nyonya Besar, jangan khawatir. Ibu pergi ke Kuil Qing Shui untuk mengundang biksu terkemuka. Qi Ge'er dan Lin Ge'er akan baik-baik saja." Jiang Ning Bao menatap wajah mereka dan menghibur mereka.

Ini juga pertama kalinya Nyonya Besar Jiang menghadapi kondisi fisik cucunya keempatnya. Awalnya, saat Ning Bao tidak takut dengan pengaruh energi buruk Duke Ding, ia merasa hal itu tidak dapat dipercaya. Sekarang, bahkan cicit kecilnya yang menjadi korban roh jahat pun bisa ditenangkan begitu didekatkan dengan Ning Bao. 

Nyonya Besar Jiang terkejut sekali.

Ya, dalam benak Nyonya Besar Jiang, kedua cicit kecil ini telah jadi korban dirasuki roh jahat.

"Bagus, kalau begitu, bagus. Aku benar-benar tidak tahu siapa yang begitu keji dan menggunakan cara-cara tercela untuk menangani dua bayi kecil ini dan tidak takut akan pembalasan," kata bibi tertua dengan marah.

"Ia akan menerima balasannya." Mata Jiang Ning Bao bersinar terang, dan nada bicaranya dipenuhi dengan rasa dingin yang menggigit.

Nyonya Besar Jiang melirik cucu keempatnya dan bertanya sambil berpikir.

"Gadis Keempat, tahukah kau siapa yang melakukannya?"

Bibinya tiba-tiba menatap Jiang Ning Bao.

Jiang Ning Bao menggelengkan kepalanya dan berkata: "Aku belum yakin, tetapi sudah ada seseorang yang kucurigai."

Bibir Nyonya Besar Jiang berkedut, tetapi pada akhirnya ia tidak bertanya. Bibi tertua menatap Nyonya Besar Jiang dengan tatapan aneh. Tidak peduli apa pun yang terjadi, tetua ini tetaplah nenek Ning Bao. Bahkan jika hubungannya putus, hubungan darahnya tetap ada, tidak bisa dipotong.

Namun menurut pendapatnya, Nyonya Besar Jiang tampaknya memiliki beberapa keraguan.

Sungguh aneh.

Pikiran bibi tertua berkelana kemana-mana tanpa adanya niat menjelajah lebih jauh.

Setelah keduanya mengetahui bahwa Qi Ge'er dan Lin Ge'er baik-baik saja, mereka pun meninggalkan Kediaman Duke Ding.

***

Yang Shu Qing, yang telah memerhatikan perkembangannya, mendengar bahwa Nyonya Besar Xie pergi ke Kuil Qing Shui pagi-pagi sekali untuk mengundang biksu terkemuka, dan mau tidak mau merasa kesal.

Bagaimana bisa Jiang Ning Bao bereaksi begitu cepat mengundang biksu terkemuka? Jika ... jika terlambat dua hari saja ....

Yang Shu Qing menggigit bibir bawahnya kuat-kuat dan hanya bisa berdoa dalam hati agar Langit ada di pihaknya.

Married To The Male Lead's Father [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang