7 | ONA

10K 448 0
                                    

/ Perihal rasa yang gelisah, tentang hati yang terluka, dan kamu yang menjadi penyebabnya/

\⁠(⁠^⁠o⁠^⁠)⁠/

Grepppp!!

Srassss

??!!

"Eh?"

"Na."

"Bangsat!"

Ona menatap wajah Angkasa masam. Cowok itu emang kurang ajar. Tanpa permisi mencekal lengannya kemudian mendorongnya ke tembok dengan kasar. Liat Ona sampai kesakitan menahan dadanya yang terasa di hentak sesuatu. "Apa apaan sih lo?! Sakit tau gak?!"

"Maaf."

"Minggir. "

"Ada hubungan apa Lo sama Zioga?"

Penting dia tau?

Bukan urusan lo lah. Kepo amat! Urus aja pacar Lo! Dewi batin Ona bersuara.

Ona melihat sekeliling pasang mata menatap kearah mereka. Dia merasa tidak nyaman berada di posisi dan berharap keajaiban datang membantunya untuk tidak menghadapi Angkasa.

"ANGKASA!!"

PLAKK!!

Baru juga meminta keajaiban. ck!

Ona membuang nafasnya begitu Marshanda melayangkan tamparannya ke wajah Ona hingga gadis itu tertoleh ke samping. Semua mata menjadi shock tak terkecuali Angkasa. Bisik orang orang mulai terdengar ketelinga Ona.

"Cewek bangsat! Udah gue bilangin jauhin Angkasa dia itu pacar gue! Lo gak ngerti bahasa manusia?!"Sarkas Marshanda murka. "JAUHIN YA JAUHIN NA!"

"Bisa diem gak?" Potong Angkasa geram melayangkan tatapan nyalangnya kearah Marshanda. "Trus apa apaan sih lo nampar Ona? Yang ngizinin lo siapa, gue tanya!"

"Ang, kamu—"

"Lo gakpapa Na?"

Hati Marshanda memanas melihat tangan Angkasa menyentuh bekas tamparan darinya. Ona melirik Marshanda lalu menarik smirk tipisnya.

"Sakit Ang,"cicit Ona memayunkan bibirnya. Angkasa langsung mengepalkan tangannya melihat mata memerah Ona.

"Minta maaf ke Ona sekarang!"titahnya dibalas gelengan kepala sama Marshanda. "Shan?"

"Kak? Kamu tau kan, sedrama apa dia? Harusnya kamu bela aku, pacar kamu. Bukan dia!"

"Marshanda... MINTA MAAF SEKARANG!"

Ona tersenyum puas melihat pasangan yang sedang bertengkar itu. Memang ini yang gue mau. Lo berdua hancur.

"Kamu bela dia kak? "Sarkas Marshanda. "Pacar kamu itu aku! Aku heran sama kamu, semenjak dia balik ke sekolah yang ada di otak kamu itu Ona, Ona, Ona, selalu saja Ona. Mikir perasaan aku juga dong! Ngertiin aku dikit bisa gak sih huh?!"

"Cukup Marshanda jangan kelewatan."

"Aku kayak gini karena aku sayang kamu! Aku gak mau kamu direbut sama dia!"

"Diem."

"Apa?! Kamu gak terima?! Memang kenyataannya gitu kok! Ona itu murahan!"

Cukup. Ona memejamkan matanya menahan sabar. Gadis itu mengerang merasakan panas di sekujur tubuhnya. Sesak. Itu yang dia rasakan.

"Apa Lo liat liat?!" Bentak Marshanda menunjuk Ona. "Cewek ganjen!"

"Apa lo bilang, huh?" Ona langsung mendorong Angkasa dari hadapannya kemudian menarik kerah baju Marshanda kasar. "APA KATO LO?!!"Bentaknya tak terima

ONA (COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang