41 | Flashback (1)

5.1K 213 2
                                    

Selamat membaca

Masih gak kebayang ceritanya makin ke sini makin dark🗿



>>>>>>>><<<<<<<<

Dulu, saat Ona berusia  tujuh tahun dan Melinda delapan tahun. Awal dari permusuhan kedua bersaudari ini.

Melinda itu dikenal sebagai gadis lemah dan mudah rapuh. Sering sakit dan juga sering pingsan. Akan tetapi ... Ona mengetahui segalanya. Kebohongan, dan kemunafikan kakaknya itu.

"Kenapa lo... Melakukan ini?" Tanya Ona memergoki Melinda. Gadis itu sengaja membuat dirinya kelihatan lemah, dia sengaja pura pura pingsan, bahkan rela makan obat obatan yang merusak organ tubuhnya perlahan-lahan.

"Karena gue suka. Gue suka melihat papa dan mama mengabaikan elo." Jawabnya dingin.

Dia membenci Ona, dan demi mendapatkan perhatian kedua orangtuanya dia sengaja bersikap seperti itu agar semua perhatian dicurahkan padanya.

Ona menatapnya dingin dengan tatapan angkuhnya.

"Anak tiri tetaplah anak tiri, Melinda."

Jawaban Ona itulah alasan terbesar Melinda membencinya dan juga takdirnya. Dia adalah anak hasil adopsi, anak yang dibesarkan sebagai anak pancingan agar kedua orangtua Ona bisa mendapatkan keturunan yaitu Ona. Setelah Melinda di adopsi dari bayi, tak lama mamanya Ona hamil dirinya. Niat mereka ingin mengembalikan Melinda kepanti tetapi papanya menahannya, mangkanya Melinda tetap berada di keluarga mereka. Tetapi Melinda tau rahasia itu begitu mama Mela sering bertengkar sama suaminya.

"Ona yang anak kandung kamu bukan Melinda! Kenapa kamu sangat kasar sama Ona, mas? Dia itu anak kandung kita. Darah daging kita!"

"Aku terpaksa melakukan itu agar Ona bisa belajar dengan baik, agar dia menjadi gadis yang kuat dan tidak serapuh anak pungut itu!"

Sekuat apapun dan senekad apapun Melinda mencoba mengambil seluruh perhatian orangtuanya, dia akan selalu kalah dari Ona. Mungkin orangtua nya tidak menunjukkan kasih sayangnya tetapi dibelakang itu tanpa Ona ketahui mereka sangat menyayanginya membuat Melinda benci setengah mati.

"Gue, gak perduli mau lo kayak gimana. Lo akan mati dengan sendirinya nanti." Itulah kata kata terkejam yang pernah Ona lontarkan untuk kakaknya Melinda.

"Sebenarnya gue sedikit menyayangkan kita seperti ini. Karena sebelumnya gue sangat menyayangi elo. Tetapi, melihat Lo mau menyingkirkan gue dari rumah ini ... Gue akan bertindak hal yang sama agar lo kembali ketempat asal lo. Cam kan!"

"LO GAK AKAN BISA MENANG DARI GUE !!"

"Justru gue sudah menang karena gue lebih unggul, kakak."

Semenjak itu Melinda semakin menjadi. Dia sering mengadu kepada kedua orangtuanya tentang kelakuan Ona di luar. Ona yang suka bertengkar, berkelahi, bermain sama anak laki-laki, kebutan, ke bar, semuanya ia laporkan. Dia puas karena tiap Ona pulang gadis itu mendapat tamparan dan pukulan dari papanya. Serta makian dari mamanya. Diam diam Melinda tersenyum smirk kepada Ona.

Saat dia tau Ona menyukai cowok bernama Angkasa, Melinda berencana untuk menghancurkan cinta Ona itu. Dia pun menggoda Angkasa dan memberikan mahkotanya secara cuma-cuma kepada Angkasa untuk menyakiti perasaan Ona. Dia ingin mengambil semua yang dimiliki Ona.

"Kenapa ... Kenapa Lo menyerahkan tubuh Lo sama gue, Mel?" Tanya Angkasa.

"Karena ini untuk balas dendam. Karena Lo ... Adalah cowok yang disukai Ona." Jawab Melinda menyeringai.

Dia gak perduli masa depannya hancur yang terpenting Ona hancur sepertinya. Meskipun Melinda menyukai Zioga, aslinya dia tidaklah suka sama cowok dingin dan kaku itu. Dia mencintai Bara. Dia sengaja membuat dua orang itu beradu konflik memperebutkannya karena dia suka menjadi bahan rebutan.

Sampai ... Ketika dia kritis pun dia meninggalkan surat untuk Ona. (Kembali ke prolog) dan semua isi surat itu adalah sandiwara, agar citranya tetap baik. Dia mungkin berpikir Ona tidak akan tau trik liciknya. Tetapi Ona adalah Ona, dia menangis dan begitu terlihat hancur, tetapi dibalik itu dia tertawa dan menyeringai menatap kebohongan Melinda. Dia tau jikalau bukan Melinda yang mendonorkan jantung itu untuknya. dan sejak awal dia juga tau bahwa kakaknya itu sudah bersekongkol untuk mencelakai dirinya.

"Dasar gila." Gumamnya merobek surat yang di tulis oleh Melinda.

ONA (COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang