50 | End.

12.1K 301 3
                                    

Selamat membaca





Go ending go!



>>>>>>>><<<<<<<

Monitor berbunyi menampakkan garis lurus dan membisingkan suara "Tut" cukup panjang membuat para staf medis langsung berlari keruang inap Ona.

Dari luar mereka dapat mendengar ricuh didalam ruangan itu.

"Bar. Hubungi Zioga cepat!" Teriak mama Mira panik. Dia berjalan mondar-mandir mengigit bibir. Sementara Bara langsung menghubungi Zioga mengabarkan bahwa kondisi Ona sangat buruk dan sedang ditangani oleh para staf medis.

Semua menengadah dokter Arya dan para susternya membawa Ona keluar dari ruangan inap.

"Loh, Dok, ini Ona mau di pindahin kemana??" Tanya Nada cemas.

"Pasien sangat kritis sehingga akan kami pindahkan ke ruangan ICU kembali, nona. Saya permisi, ayo cepat!" Jawab dokter Arya menginterupsi para stafnya dengan langkah lebar.

Nada melemas. "Tiba-tiba?" Gumamnya menggelengkan kepalanya. "M-mustahil kan..."

"Ga ... ENGGAK!!!!" Nada membuka matanya lebar-lebar membuat semua orang diruang itu menatapnya heran.

"Mimpi buruk lo?" Tebak Najak.

Mata Nada menoleh ke sosok yang terbaring di tempat tidurnya. Nada mengelus dadanya lega.

"Ternyata cuman mimpi," gumamnya bersyukur.

"Mangkanya kalau tidur baca bismillah Nad." Kekeh Boim.

"Udah ya!"

"Paling bismillahirrahmanirrahim doang kan?" Cibir Arel.

"Ih enggak ya!"

"Udah jangan berisik." Potong Lion.

"Zioga mana sih dari tadi menghilang muluh tuh anak, heran?" Tanya Boim jengkel.

"Kak Zi—"ucapan Nada terjeda begitu tangannya merasa sesuatu yang dahsyat. Ia menoleh ke atas tempat tidurnya lalu matanya menelusup kembali menatap Ona.

"O-Ona?" Beonya.

"Ona?!"

"Anjir! Anjir Ona udah siuman!"

"Panggil dokter."

"Na, ini Lo beneran udah siuman?! Alhamdulillah ya Allah yarobbbb."

"ONA !!"

Nada langsung memeluk tubuh gadis itu kuat. Beberapa menit dokter Arya datang mengecek kondisinya, dia tersenyum lebar setelahnya.

"G-gue dimana?" Tanya Ona bernada lemah.

"Dirumah sakit Na. Lo koma selama enam Minggu."

"APA?"

>>>>>>><<<<<<

Begitu mendapat kabar bahwa Ona sudah siuman dari komanya. Semua orang langsung pergi kerumah sakit. Mama Mira mengajak Lana, mama Mela bersama Zidan, Mentari dan Bara membawa bayi mereka. Dan Zioga yang tersengal-sengal langsung menggenggam tangan Ona. Gadis itu bersandar dikepala ranjang menatap Zioga.

"O-Ona, ini beneran? Lo udah siuman, gak mimpi kan gue?" Tanyanya dengan ekspresi bahagia.

Ona tersenyum menganggukkan kepalanya menatap cowok itu lekat.

ONA (COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang