10 | ONA

9.8K 372 1
                                    

Selamat membaca

Selama memiliki masa senggang aku akan merevisi setiap waktu yang ku punya. Sebanyak yang aku mau. HAHAHAHAHA.

UDAH BACA BARA BELUM?!! KALAU BELUM HABIS INI BACA GIH!






\⁠(⁠^⁠o⁠^⁠)⁠/

Ona mendengus lelah menatap buku bukunya berserakan di atas lantai. Dia memarahi dirinya sendiri yang terpeleset hingga menjatuhkan buku buku itu dilantai tanpa ada yang mau membantunya meskipun disekitarnya banyak para siswa lewat. Bukan tak ingin membantu memang jiwa kemanusiaan semakin hari semakin menghilang dimuka bumi.

Haahh... Tetapi Ona bisa melakukannya sendiri tanpa membutuhkan bantuan mereka. Untuk apa bergantung kepada manusia yang bergantung pada manusia lain?

"Ya udah lah, " gumamnya hendak berjongkok tetapi dihentikan oleh Jovan.

Reja langsung memunguti bukunya yang berserakan di lantai itu dengan serius. Ona terdiam bungkam melihatnya. Walau mereka tidak memiliki salah tetapi Ona juga sedikit kesal kalau mengingat dulu mereka selalu menonton seperti yang dilakukan para murid ketika dirinya dalam masalah. Tetapi lihatlah sekarang dua orang itu langsung berubah sekejab mata.

"Lama gak jumpa." Jovan menampakkan senyumnya.

"Ya." Jawab Ona singkat.

Sejatinya manusia memang tidak bisa di tebak ya?

"Makasih, " ucap Ona hendak mengambil buku itu dari Reja tetapi di cegat olehnya.

"Gue aja yang bawain. Lo mau kemana? Kelas?"Tanyanya

"Em iya sih. Tapi—"

"Yaudah ayo!"

Jovan mendorong pelan tubuh gadis itu bersama Reja yang berjalan di sampingnya. Orang tampak terkejut melihat perubahan sikap dua cowok itu. Cowok yang bersahabat baik dengan Angkasa. Mengapa sekarang memperdulikan Ona?

"Gue turut prihatin atas kecelakaan yang menimpa lo." Ujar Reja terdengar tulus. "Kondisi lo baik kan?"

"Seperti yang lo liat." Jawab Ona seadanya. Lalu dia melirik Reja aneh, menyatukan kedua alisnya. "Eh itu luka lo..."

"Kita udah sampai!"Potong Reja cepat.

Reja meletakkan buku buku itu diatas meja guru kemudian menghampiri Ona.

"Lo kalau butuh bantuan bilang sama kita aja, kita siap bantuin. "

Aneh. Mana luka yang di sudut alisnya?

"Kenapa?" Tanya Ona ingin tau. "Kenapa kalian jadi baik?"

"Gue emang udah baik dari dulu kalik!"Jovan terkekeh menatap Ona.

"Baik?"alis Ona terangkat meremehkannya. "Dari segimana nya?" Tanyanya.

Mana ada orang yang awalnya jahat banyak drama bisa menjadi baik sekejab mata? Ya walau gak terang terangan tapi Jovan sering membantu Angkasa mengerjai Ona.

Mereka tertegun menyadari perubahan Ona.

"Gue sama Reja mau minta maaf Na, sama lo. Maaf karena kita gak jenguk atau bantuin apapun sama lo selama ini. Sebagai permintaan maaf kita kita berdua udah sepakat buat ngelakuin apa aja yang lo minta." Jelas Jovan.

"Gue ada permintaan, tapi satu permintaan sekarang. "

"Bilang aja, apa itu, Na?"

"Jauhin gue. Kalian .... Dan semua yang berhubungan sama Angkasa. "

ONA (COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang