8 | ONA

10K 412 0
                                    

Selamat membaca






\⁠(⁠^⁠o⁠^⁠)⁠/

Ona membuka mata menatap sekelilingnya. Rasa pusing tak begitu berat seperti tadi,  sewaktu didepan pintu kelasnya. Ya, dia tidak ingat apa yang terjadi kepadanya sampai sampai dia berada di UKS sekarang ini. Yang Ona ingat tadi dia masih di depan pintu kelasnya.

"Udah bangun, Na?"Nada menghampirinya.

"Eh?"

Gadis itu membola begitu melihat Zioga disana. bukan hanya mereka berdua tetapi para sahabat Zioga juga hadir yaitu: Najak, Arel, Lion, Bara, dan Boim.

"Masih sakit dada Lo?" Tanya Nada dibalas gelengan kepala saja oleh Ona.

"Kalian ngapain disini?" Tanyanya ke mereka bingung.

Najak terkekeh. "Gue kesini tadi ngikut anak anak karena liat Lion tiba tiba gendong cewe ke UKS. Gue kira Nada, soalnya kan selain Nada gak ada yang kita kenal dekat sama Lion. Eh ternyata elo?"

"Memangnya gue kenapa kak?"

"Lah, lo gak inget? Tadi lo pingsan!"

"Hah?! Seriusan?!"

Nada mengiyakannya. "Tadi kebetulan kak Lion lewat di lorong kelas kita mangkanya gue panggil dia buat bawa lo ke UKS."

"Thanks."

Najak melangkah mendekati Ona.

"Gimana kondisi lo, Na?"

"Baik kak."

Arel maju selangkah mengulurkan tangannya. "Kita belum kenalan. Gue Arel, "katanya memperkenalkan diri, sejak tadi dia cuman diam memperhatikan.

"Bara."

"Najak ganteng."

"Lion."

"Boim kece. Kesukaannya cewe cewe."

Boim mendapatkan hadiah berupa geplakan dari teman temannya.

"Bercanda aja kerjaannya." Sebal Bara. "Serius dikit bisa?"

"Hehehe."

Ona tersenyum. Tapi senyumannya agak lebar. Itu membuat Nada senang.

"Ona." Balasnya memperkenalkan diri.

"Yang disana gak mau kenalan?"

Zioga yang di maksud cuman merespon cuek. Buat apa dia memperkenalkan diri? Kan gadis itu sudah tau namanya.

"Emm, Na, gue minta maaf ya? Karena gue kasih tau mereka soal...."

Ona mengangguk. "Gakpapa kok."

"Jadi itu beneran jantung Melinda?"Beo Arel.

Ona terdiam melirik Zioga. Cowok itu menatapnya dingin. Oh astaga gawat banget dia kelupaan kalau Zioga dan kakaknya memiliki hubungan yang  sangat spesial.

"Kakak kenal sama kakak gue?" Pura pura gak tau aja lah ya cari aman.

"Bukan hanya kenal Na! Kita temen baik malah sejak lama. Jadi Lo adek Melinda?" Saut Najak ikutan bicara. "Melinda gak pernah cerita soal keluarganya gue jadi agak shock pas denger dari Nada kalau Lo itu adiknya Melinda. Andai gue tau sejak awal kita kita gak bakal tinggal diam aja. Sumpah! gue ngerasa kayak mimpi. Tapi gue juga senang walau sedikit kecewa Melinda ninggalin kita semua tanpa bilang apapun soal penyakitnya." Jelas Najak terkekeh sedih.

"Paling enggak dia masih ninggalin lo sebagai gantinya." Tambahnya menatap Ona hangat.

"Ganti?"Gue bukan gantinya. Sialan.

ONA (COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang