49 | Koma

6.6K 194 0
                                    

Selamat membaca







>>>>>>>><<<<<<<

Sudah empat Minggu sejak Ona di nyatakan kritis. Sekarang dia di nyatakan koma oleh dokter. Untunglah dia bisa melewati masa kritisnya berkat doa doa orang yang tulus menyayanginya dan berkatnya yang berjuang setengah mati dirumah sakit.

"Ada perubahan?" Tanya Zioga kepada kak Zidan yang keluar dari ruang inap Ona.

Kak Zidan mengangguk mengiyakan.

"Jari nya tadi gerak kata mama Mela sama mama Mira." Jawab kak Zidan.

Mama Mira dan mama Mela selalu rutin menjenguk Ona di rumah sakit. Kadang mereka menginap, semenjak Ona koma mereka melekat layaknya saudara. Mentari dan Bara belum bisa datang karena Mentari melahirkan seminggu lalu.

Nada muncul dari belokan rumah sakit bersama Lion.

"Gimana Ona?" Tanya Nada.

"Membaik, Nad," jawab Zioga.

"Otaknya juga udah gak mati fungsi, dia udah bisa merespon apa yang kita ucapkan. " Tambah Zidan. "Kita doakan aja yang terbaik untuk Ona."

"Syukurlah." Nada bernapas sedikit lega.

"Mama Ona mana?" Tanya Lion ikut bersuara.

"Ah, mama barusan pulang sama mama nya Zioga, mau mandi dulu katanya." Jawab Zidan.

"Gue masuk dulu." Pamit Zioga langsung menyerobot masuk kedalam ruang inap Ona.

Ia menatap Ona yang masih di pasangkan berbagai alat medis. Perban dikepala gadis itu sudah lepas, meski begitu dia tetapi masih terlihat rapuh.

Zioga menggenggam tangan gadis itu.

"Na, Lo gak kangen liat gue?" Tanyanya menatap gadis itu kacau. Selama Ona koma dia tidak bisa tidur sama sekali karena hari hari nya di liputi kemungkinan kemungkinan terburuk tentang esok mengenai Ona.

"Jangan terlalu nyenyak Na, gue gak bisa nyenyak sama sekali disini."

Cowok itu mengelus tangan mulus gadis itu lembut. Memejamkan matanya mencium punggung tangan gadis itu lembut.

"Ayo buka mata lo Na, semua orang nungguin lo."

"Na, Lo pernah janji, lo gak bakal ninggalin gue, kan? Terus lo masih ingat gak Na, waktu lo bilang mau nikah sama gue? Gue seneng banget Na waktu itu." Zioga sedikit tertawa halus.

"Lo gak sekedar omong kosong doang kan, soal waktu itu mau nikah sama gue?

"Lo harus cepat buka mata lo ya, Na? "

"Ona .... I Miss you."

Nada bersama Lion masuk ke ruang inap. Zioga pergi sudah 5 menit untuk membeli minuman.

"Hai Ona cantik. Putri tidur lagi ngapain?" Tegur Nada lembut.

"Gue datang lagi Na. Hari ini Minggu ke empat lo dinyatakan koma setelah berjuang melawan kritis lo. Lo kapan sih gak bikin gue emosi dan panik, Na? "

"Dasar bodoh! Gue kangen banget sama lo bego. Sekolah gue suram banget, ini kedua kalinya lo ninggalin gue kayak gini. Dan kali ini lebih lama dari yang waktu itu. Gue gak akan maafin Lo kalau Lo gak bangun ! "

"Ona .... Kak Mentari sama kak Bara udah punya baby, Lo sendiri yang belum ngucapin selamat dan kasih hadiah. Ayo bangun bodoh! Mereka nungguin hadiah dan ucapan selamat dari lo. Lo gak boleh tidur terus Na. Gak adil! Gue udah nurutin lo tapi kenapa Lo gak bisa nurutin mau gue sih??! Gue mau Lo bangun, ayo bangun plis, plis, plis Ona, plis gue mohon."

Lion diam saja memperhatikan gadisnya yang terus mengoceh menceritakan banyak hal kepada Ona yang tengah terbaring ditempat tidur dengan rapuhnya.

"Ona. Ayo bangun, kasihan cewek gue kalau lo gak bangun bangun. Lo harus bangun ya Na?"

>>>>>>><<<<<<


Minggu ke Lima.

"Ona sempat membuka matanya selama 20 detik sebelum kesadarannya hilang kembali subuh tadi. Kondisinya semakin membaik, kalian semua sudah bekerja keras selama ini untuknya. Tubuhnya sudah merespon dengan baik apa yang kalian ucapkan, kita hanya perlu menunggu dia sadar dan membuka matanya."

"Jikalau ada tanda tanda lainnya segera panggil saya lagi. Saya permisi."

Dokter Arya bersama susternya meninggalkan ruang inap Ona. Mela dan Zidan bernafas lega mendengarnya.

"Dek. Lo mimpiin apaansih, nyenyak banget tidurnya. Mama disini kangen lo, Lo bangun ya? Lo gak kangen sama mama?"

"Dek, gue berjanji akan jadi kakak yang baik buat lo. Kejadian ini menampar gue Na, gak ada yang lebih berarti dari keluarga gue. Gue gak mau kehilangan lo seperti kehilangan papa. Ayo bangun Na, masa lo tidur terus? Lo sendiri pernah bilang koma itu gak enak, lo gak suka orang orang bersedih."

"Buka mata lo ya, plis ....."

Zidan menggenggam tangan gadis itu kuat. Ia memejamkan matanya menjatuhkannya di tepi tempat tidur Ona.

"Sampai kapan lo mau tidur Na."

















To be continued

ONA (COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang