11 | ONA

9.4K 343 1
                                    

Selamat membaca

\⁠(⁠^⁠o⁠^⁠)⁠/

"Gue benci Ona kak!"

Didim mendengus tidak suka akan sikap Marshanda sekarang ini. Marshanda yang berubah tidak seperti Marshanda yang sebelumnya. Marshanda yang lebih egois dan sangat tidak waras lagi dimatanya. Marshanda selalu melakukan apapun untuk mempertahankan Angkasa menjadi miliknya. Itu pula yang menyebabkannya tak merasa bahagia Karena menahan seseorang yang tidak menginginkannya.

"Hanya karena cowok Shan, Lo ngebenci orang yang udah nyelamatin hidup lo?" Tanya Didim tak percaya.

"Tapi dia ngerebut kebahagiaan gue! Kak Angkasa itu kebahagiaan gue satu satunya! Gue gak punya siapa-siapa selain dia. Iya gue tau kalau duluan Ona yang dekat sama dia tapi gue sama kak Angkasa saling mencintai kak, tapi Ona terus menerus berusaha bikin gue sama Angkasa putus. Temen macam apa kayak gitu, kak!"

"Kalau dia sayang sama lo dia gak bakal giniin elo!!"Bentak Didim geram. "BUKA MATA LO SHAN!"

"Aku gak perduli! Aku gak perduli dia cinta aku lagi atau enggak! Tapi aku gak bisa lepasin dia karena masa depan aku semuanya udah di hancurkan sama dia!!"

Didim mengusap kasar wajahnya.

"Ona udah gak suka Angkasa lagi, Shan. Bahkan, setelah dia sadar dari komanya, kata Nada yang dia cari itu lo bukan Angkasa." Marshanda terdiam mematung. Dia tidak percaya akan hal itu.


"Dan Lo gak liat, dia udah gak ngusik Lo maupun Angkasa, kan? Lo yang selalu berprasangka buruk. Harusnya lo salahin Angkasa bukan Ona."

"Tapi tempo hari gue liat dia sama Angkasa."

"Jangan mengambil kesimpulan sepihak. Yang Lo liat belum tentu benar adanya."

Didim tidak bisa mengatakan banyak hal kepada Marshanda, dia tidak ingin terlalu ikut campur masalah gadis itu dan temannya.

"Gue gak perduli gue benci dia pokoknya!"

"Jangan kekanakan Shan. Apa Lo gak merasa bersalah setelah lo ngehianatin sahabat lo, terus nuduh sahabat Lo? Bukan hanya itu, tapi Lo juga nampar dan maki dia, kan? Ada Ona balas lo? Lo gak tau aja setelah lo nampar dia hari itu dia langsung drop dibawa ke UKS sama Lion. Tapi apa? Dia gak pernah nyebar hal buruk tentang lo. Kalau dia mau satu sekolah pun bisa langsung ngebully lo sampai lo mati. Itu kalau Ona mau balas lo."

Marshanda bungkam. Benarkah?

"Lo gak tau apa-apa soal Ona selama dia koma. Itu karena Lo egois. KARENA CINTA DAN KETAKUTAN LO SENDIRI YANG MEMBUAT LO KEHILANGAN BANYAK HAL!"

Setelah mengatakan itu Didim pergi meninggalkan Marshanda dikelasnya. Tadinya cewek itu mencari Angkasa ke kelas 12 tapi Angkasa sedang tidak dikelas. Yang ada hanya Didim.

\⁠(⁠^⁠o⁠^⁠)⁠/

Ona melangkah melewati lorong-lorong rumah sakit. Setelah dia melakukan check up ulang tentang perkembangan jantungnya dia ditemani oleh pak Marito ke taman untuk menghirup udara segar.

"Gimana non, kata dokter?"

"Gak ada apa apa kok pak. Udah lebih baik cuman masih perlu waktu aja untuk luka operasi sembuh total."

ONA (COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang