04. Menjadi pelayan

7.5K 650 22
                                    

Helena tidak langsung pergi tapi dia menunggu sampai pria itu bangun setengah jam kemudian

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Helena tidak langsung pergi tapi dia menunggu sampai pria itu bangun setengah jam kemudian.

"Si..siapa kau!" Teriak pria itu melihat gadis yang hendak dilecehkan-nya sedang duduk santai didampingi seekor ular besar dan tarantula yang hinggap di pundaknya.

"Mulai hari ini aku akan jadi putrimu, itu yang kau harus katakan kepada semua orang ketika ada yang bertanya tentang aku"

Helena menyadari ia tidak bisa muncul begitu saja di depan Isabella ia harus punya asal usul agar tidak dicurigai.

"Aku akan mengakui kau sebagai Ayahku Jika ada yang bertanya tentang asal-usul ku, dan kau hanya harus mengiyakan jika ada yang bertanya padamu. Apa kau paham?"

"Aku tidak mau! bagaimana kalau kau adalah seorang kriminal" tolak pria itu tegas dia masih sekali meringis sambil memegangi alat vitalnya.

"Bukankah cocok! kau pikir apa yang tadi hendak kau lakukan padaku apa menurutmu itu bukan perbuatan kriminal? Tapi baiklah kalau kau menolak, lebih baik aku hilangkan namamu dari daftar penduduk kota ini, Sese!"

Tanpa menunggu dua kali namanya disebut, Sese lalu merayap mendekati kembali pria yang sudah mulai menggigil ketakutan itu, hingga tinggal sejengkal lagi lehernya dipatuk, dia akhirnya berteriak.

"Aku bersedia, aku bersedia! tolong jauhkan dia dariku!" Pria itu akhirnya menyerah dengan wajah memerah dan keringat bercucuran dia melipat kedua tangannya lalu bersujud di depan Helena.

"Bagus! kalau begitu Ayah, beri aku uang jajan!"

🌳

Dari uang jajan yang didapatkan dari ayah dadakannya, Helena membeli baju dan sepatu sesuai seleranya tapi tetap mengikuti gaya berbusana di zaman ini.

Rok panjang sedikit mengembang sepanjang mata kaki dan atasan berenda dengan kerah menutupi leher. Rambutnya ia kepang satu tanpa hiasan apapun dan alas kaki yang dipilihnya adalah sepatu flat berbahan ringan yang tidak akan membebani langkahnya.

Mengikuti info dari Ciu, Helena menuju tempat isabela berada yang ternyata adalah sebuah toko pakaian untuk kalangan atas, di depan Toko itu terparkir kereta kuda mewah dengan lambang keluarga Robinson berupa ukiran mawar dan tongkat besi di semua sisinya. Berlebihan sekali memang, tapi itu adalah ciri khas kaum bangsawan elit di masa ini yang selalu ingin tampil menonjol.

Helena menunggu di samping toko dekat dengan tempat dimana kereta itu diparkir, agak lama ia menunggu sampai akhirnya Isabela keluar dengan seorang wanita paruh baya.

"Kami akan mengantarkan semua pakaian yang anda pesan setelah jadi, terima kasih atas kunjungannya Nona Robinson"  Wanita itu menunduk hormat sampai Isabel naik ke kereta di ikuti seorang pria yang berpenampilan seperti ksatria.

"Tula lakukan tugasmu!"

Dari lengan baju Helena Tula merayap turun dengan cepat lalu mendekat ke kaki salah satu kuda hingga membuat hewan itu terkejut dan panik hingga bergerak liar, kuda di sebelahnya juga ikut terpengaruh, akibatnya kereta kuda oleng dan hampir terjungkal.

My Helena (End)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt