05. Bertemu Sang Algojo

7.2K 660 11
                                    

Helena bukan perempuan kejam, dia bahkan tulus memaafkan Maura dulu yang menusuknya dari belakang, bahkan memaafkan Dante meski belum pernah terucap dari mulutnya sampai pemuda itu keluar negeri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Helena bukan perempuan kejam, dia bahkan tulus memaafkan Maura dulu yang menusuknya dari belakang, bahkan memaafkan Dante meski belum pernah terucap dari mulutnya sampai pemuda itu keluar negeri.

Namun di dunia ini berbeda, yang kuatlah yang bertahan kalau tidak membunuh maka kaulah yang dibunuh. Ide Sese menghabisi Duke Dante White memang bisa langsung menyelesaikan masalah, tapi sayangnya tidak semudah itu.

Duke berusia 23 tahun itu bukanlah orang yang mudah untuk dihadapi, dia punya kemampuan bertarung yang mumpuni, itu digambarkan jelas di dalam novel. Demi Mariana ia rela memasuki hutan Laos yang angker, bertarung dengan beberapa hewan buas sampai akhirnya bisa bertemu dengan Helena.

Selain hebat pria itu juga licik dan penuh tipu muslihat tidak akan mudah mendekati orang seperti itu, karena dia akan lebih waspada terhadap orang-orang baru yang ada di sekitarnya.

"Kita akan jadikan itu rencana kedua Sese, sekarang kita jalankan rencana ini dulu dan melihat perkembangannya"

Sese mendesis tanda setuju dia sudah berubah kembali ke bentuk asli dan melingkar nyaman di ranjang kecil Helena.

"Lala keluarlah! carilah makan dan kembalilah sebelum pagi!" Ucap Helena lalu membuka lebar jendela.

Salah satu bola mata gadis itu yang harusnya berwarna hijau tiba-tiba mengeluarkan cahaya dan menjelma menjadi sosok Elang, Lala rupanya berkamuflase menjadi lensa mata berwarna biru.

"Baik Nona" Lala lalu terbang melalui jendela dan segera menghilang di kegelapan malam sementara Helena sudah tertidur karena terlena dengan gravitasi kasur yang sudah lama tidak dirasakannya.

🌳

Selama seminggu menjalani pelatihan, Helena di ajarkan berbagai macam pekerjaan dasar rumah tangga tapi dengan cara yang elegan bahkan sikap tubuhnya-pun harus sempurna ketika menyajikan makanan, teh, menyiapkan air mandi, membantu berpakaian, mengatur dan membersihkan tempat tidur semua sesuai standar yang di inginkan Isabel.

Lelah? tentu saja, Helena terlahir dari keluarga kaya dan terbiasa dilayani, tapi kini dia bekerja sebagai pelayan, roda kehidupan benar-benar berputar untuk gadis itu.

"Kau terlihat cocok mengenakan seragam itu" entah Isabel memuji atau menyindir setelah melihat penampilan baru Helena yang mengenakan seragam berwarna hitam dengan celemek putih, rambutnya juga di sanggul rapi. Untunglah bagian roknya tidak mengembang, jadi gadis itu leluasa bergerak.

"Terima kasih Nona, saya siap melayani anda mulai hari ini, apa ada yang anda butuhkan?"

"Siapkan air mandi ku"

"Baik Nona"

Helena bergegas ke kamar mandi, di sana sudah ada sekeranjang bunga mawar yang langsung ia tumpahkan ke bathub yang sudah di isi air oleh pelayan lain. Sabun cair beraroma yang sama ikut ia larutkan hingga air berbuih.

My Helena (End)Where stories live. Discover now