46. Memang Layak

3.6K 549 17
                                    

"Rumput ini asli dan benar-benar jadi segar kembali" teriak salah satu dari mereka yang ikut mengundang yang lainnya untuk maju

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Rumput ini asli dan benar-benar jadi segar kembali" teriak salah satu dari mereka yang ikut mengundang yang lainnya untuk maju.

Helena mundur dan berbalik menuju tenda dimana Dante berada. Sisa tanah yang masih ada di tangannya ia taburkan kembali, sehingga setiap kali melangkah, rumput hijau akan tumbuh di bawah telapak kakinya.

"Yang Mulia Ratu adalah Dewi Kesuburan!" Teriak bangsawan lain yang langsung bersujud menghadap ke tenda di mana Helena sudah berdiri bersama Dante. Semua mengikuti dan melakukan hal yang sama kecuali Marquess Robinson dan Isabel.

"Kalian lihat sendiri kan, Ratu yang kupilih bukanlah wanita biasa, yang tadi hanya contoh kecil. Bencana kekeringan yang melanda benua kita akan segera berakhir" seru Dante lantang yang langsung disambut sorak sorai.

"Hidup Yang  Mulia Raja dan Ratu!"

"Hidup Yang  Mulia Raja dan Ratu!"

"Hidup Yang  Mulia Raja dan Ratu!"

"Tolong maafkan kami Yang Mulia karena meragukan pilihan anda, tapi sekarang kami sudah yakin, Ratu Helena adalah penyelamat bagi negeri ini" ucap Count Bernard sungguh-sungguh, niatnya menjadikan putrinya Ratu lenyap sudah. Para Putri bangsawan-pun tahu diri dengan sendirinya dan tidak lagi menyepelekan Ratu mereka.

"Kalian jangan mudah percaya begitu saja, bisa saja itu hanya ilmu sihir, kalian tahu benua timur penuh dengan hal semacam itu, Yang Mulia juga mungkin sudah tertipu karena sihirnya. Kalian sadarlah!" Teriak Marquess Robinson. "Aku sudah menjelajah berbagai benua, aku paling tahu bagaimana tabiat mereka" ujarnya lagi mencoba meyakinkan agar pera pejabat dan bangsawan berpihak lagi padanya.

Mereka kembali saling berbisik dan akhirnya terbagi menjadi dua kubu. Menyadari hal itu Dante dan Helena hanya tersenyum, kini mereka bisa tahu siapa lawan yang sesungguhnya.

"Kerajaan kita bermoral tinggi dan menghargai perbedaan serta tidak mendiskriminasi, karena itu para wanita juga memiliki hak untuk menjadi pemimpin. Aku kecewa karena ternyata masih ada dari kalian yang berpikiran picik" Dante menghela napas sebelum kembali melanjutkan ucapannya.

"Bagi yang mengakui Ratuku silahkan daftarkan nama dan wilayah kalian ke Paul. Ratu akan datang dan memberkahi tanah kalian. Yang menolak tidak akan aku hukum, tapi mulai detik ini aku keluarkan dari wilayah kepemimpinanku. Silakan buat Kerajaan sendiri dan pilih pemimpin yang kalian percayai. Saya tidak butuh pengikut pembangkang! Pertemuan selesai!"

Dante dan Helena langsung meninggalkan tenda untuk kembali ke Istana. Sepeninggal mereka suasana semakin ricuh, para pejabat bingung menentukan pilihan, namun ada juga yang mencoba saling mempengaruhi satu sama lain.

Marquess Robinson-lah yang paling berambisi, mendengar ucapan Dante tadi, ia seolah mendapatkan ide untuk yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

"Dasar Raja yang bodoh, dia dibutakan oleh wanita sehingga tidak bisa berpikir logis. Isabel, kau tidak perlu lagi mengharapkannya, kita akan membangun kerajaan kita sendiri

My Helena (End)Where stories live. Discover now