19. Tidak Semudah Itu

5.4K 536 9
                                    

Kedua gadis yang selalu bersaing itu kini kompak membelalak karena terkejut mendengar peryataan Dante, apalagi Mariana karena seingatnya tadi Dante bersikap biasa saja ketika bertemu dengan gadis yang dia maksud sebagai pelayannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kedua gadis yang selalu bersaing itu kini kompak membelalak karena terkejut mendengar peryataan Dante, apalagi Mariana karena seingatnya tadi Dante bersikap biasa saja ketika bertemu dengan gadis yang dia maksud sebagai pelayannya.

"Tapi kenapa tadi kau diam saja?" Mariana akhirnya bertanya.

"Aku tidak mau menganggu, lagi pula dia sudah ijin, tapi sekarang aku ingin dia kembali" Dante beralasan.

"Itu pasti karena aku yang memberikan pelayan itu padamu kan? Jadi kau begitu menghargainya" timpal Isabel bangga, dia tidak peduli lagi asal muasal Helena bisa sampai ke Davies dan sudah merasa puas dengan kesimpulannya sendiri yang membuat wajah Mariana tertekuk.

"Syukurlah kalau kediamanku ini menjadi tempat kau bisa bertemu dengan pelayanmu lagi, aku akan dengan senang hati mengijinkannya, apa kau mau dia menemui mu sekarang?"

Mariana tentu tidak mau kalah meski Helena adalah pelayan pemberian Isabel, namun saat ini dirinyalah pengambil keputusan.

"Kalau tidak merepotkan Lady"

Mariana tersenyum mendengar jawaban Dante karena merasa dibutuhkan oleh pria itu, dengan segera, ia menyuruh Martha untuk memanggilkan Helena. Sebenarnya dia tidak pernah memperhatikan gadis itu, sikapnya yang pendiam dan selalu menunduk membuat Mariana bahkan tidak mengingat bagaimana wajahnya.

🍎

Rose datang bersama Martha ketika Helena baru saja ingin keluar untuk menghirup udara segar di sekitar taman belakang wajah keduanya yang tampak serius membuat kening gadis itu berkerut.

"Apa ada masalah?" tanyanya sebelum Martha menyampaikan maksud kedatangannya.

"Lady Mariana memanggilmu untuk menghadap" ucap wanita berseragam putih hitam itu.

"Aku?" Helena menunjuk dirinya sendiri untuk memastikan.

"Iya, dia menunggumu sekarang juga, ayo ikut aku" Martha menarik pelan tangan Helena, dia tidak punya waktu meladeni kebingungan gadis itu.

Sepanjang perjalanan, Lala, Sese dan Tula tak hentinya menyampaikan dugaan mereka tentang alasan sang putri Marguess memanggil majikan mereka namun Helena tidak menimpali sama sekali karena sibuk dengan pikirannya sendiri.  firasatnya mengatakan ini ada hubungannya dengan Dante.

Benar dugaannya ternyata yang ditemuinya bukan hanya Mariana tapi tokoh utama novel yang lain Dante dan Isabel, ketiganya duduk dengan elegan menatap dirinya yang selangkah demi selangkah mendekat.

Helena merasa seperti digiring ke tempat eksekusi, jantungnya berdebar kencang dan rasa takut sekaligus penasaran bercampur jadi satu, saking tegangnya ia sampai lupa menundukkan wajahnya.

"Jangan cemas Nona, kami akan melindungi mu jika mereka mencoba menindas mu" bisik Sese.

"Salam Lady, saya sudah membawa orang yang ingin Lady temui" lapor Martha membungkuk hormat hingga membuat Helena tersadar dan turut melakukan hal yang sama.

My Helena (End)Where stories live. Discover now