26. Berkah Tersembunyi

5.1K 624 23
                                    

Helena terbangun satu jam sebelum jam makan siang, sesuai anjuran sang pemilik kediaman dia berkeliling untuk melihat keadaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Helena terbangun satu jam sebelum jam makan siang, sesuai anjuran sang pemilik kediaman dia berkeliling untuk melihat keadaan. Sudah pasti luas, mewah dan megah layaknya tempat tinggal para bangsawan kelas tinggi hingga gadis itu lelah sendiri untuk menjelajahi isinya.

Namun ada satu objek yang menarik perhatiannya, lukisan besar seorang wanita yang di pajang di atas dinding perapian di ruang keluarga. Wanita berambut pirang itu tampak anggun dan terlihat berkelas dengan kalung berlian merah yang di kenakan-nya.

"Dia Ibuku" Dante tiba-tiba muncul dan mengejutkan gadis berbaju hijau tua dengan rok panjang hitam itu.

"Aku sudah menduganya, kalian terlihat mirip"

"Di kerajaan Herios masih berlaku patriarki yang cukup keras, untuk mengeratkan kerja sama kedua kerajaan, mereka menikahkan Ayah dan Ibuku dan aku bersyukur akan hal itu, karena beliau bisa merasakan kebebasan dan penghargaan sampai akhir hayatnya" ungkapnya dengan pandangan penuh kerinduan pada sosok yang abadi dalam lukisan.

"Syukurlah tidak semua wanita beruntung mendapatkan pasangan yang memperlakukannya dengan baik" timpal Helena mengingat sosok Magdalena, ibunya.

"Ceritakan soal ibumu" pancing Dante ingin mengulik jati diri gadis itu.

"Dia hanya wanita Desa biasa, aku sudah lapar, apa makan siang sudah siap?" Kilah gadis itu mengalihkan topik.

"Karena itu aku mencari-mu, setelah makan kita akan keluar berkeliling meninjau beberapa lahan pertanian, mungkin kau punya beberapa pendapat yang bisa membantuku, bukankah kau lama tinggal di Desa"

"Tentu saja" balas Helena memaksakan senyumnya karena sebenarnya dia tidak tahu sama sekali masalah pertanian.

🍎

Dengan menggunakan kereta kuda, Dante dan Helena mulai berkeliling ke salah satu desa terdekat. Matahari lumayan terik ketika mereka turun dan mendatangi salah satu lahan pertanian yang cukup tandus karena tanaman kentang yang di tanam tampak kering dan layu.

Seorang petani berlari mendekati Dante ketika melihatnya. "Selamat datang Tuan Duke" sapanya menunduk hormat.

"Aku melihat tidak ada perubahan dengan cara yang kita terapkan terakhir kali" Ekspresi kecewa terlihat di wajah Dante. Lahan ini adalah lahan percobaan untuk berbagai metode penyuburan tanah yang pernah ia baca dan sampai sekarang belum ada satupun yang berhasil.

"Apa tanah di Dukedom White semuanya seperti ini?" tanya Helena.

"Kebanyakan seperti ini, karena itu kami selalu butuh pasokan pangan dari Davies, aku khawatir jika terjadi kemarau panjang kami bisa mengalami krisis pangan"

Helena lalu maju beberapa langkah untuk melihat lebih dekat kondisi tanah, memang agak kering, keras dan sedikit berbatu.

"Aku sama sekali buta soal ini" gumam Helena menyesal karena tidak bisa memberi solusi.

My Helena (End)Where stories live. Discover now