33. Kerajaan Herios

4.6K 685 46
                                    

Kereta yang membawa Helena dan Dante sampai saat makan malam

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Kereta yang membawa Helena dan Dante sampai saat makan malam. Sebagai putra dari adik bungsunya, Raja Andreas menyambut langsung keponakan yang sangat jarang ditemuinya. Pria yang sudah mulai beruban karena sudah memasuki usia setengah abad itu tidak mampu menyembunyikan rasa bahagianya.

"Keponakanku" sambutnya dengan tangan terbuka lebar di aula pintu masuk Istana.

"Salam Yang mulia" Dante menunduk sopan sebelum masuk kedalam pelukan Andreas.

"Kau sudah setinggi ini" ucap sang Raja dengan mata berkaca-kaca, teringat kembali adik kesayangannya yang harus meninggalkan Istana demi pernikahan politik, untunglah ia mendapatkan laki-laki yang baik. "Ibumu pasti bangga melihatmu dari atas sana.

"Bagaimana kabar Yang Mulia?"

"Jangan terlalu formal begitu, aku sehat, tapi kau pasti sudah mendengar masalah yang kami hadapi" jawab Andreas dengan wajah tak seriang sebelumnya. Ketika pelukannya mereka terurai sempurna, sosok Helena tertangkap oleh matanya.

"Siapa yang datang bersamamu? tanyanya dengan mata menyipit heran karena figur gadis itu yang terasa familiar.

"Salam Yang Mulia, nama hamba Helena Milton" ucap Helena membungkuk hormat, dia tahu dengan benar di depannya adalah ayah kandung tubuh yang ia rasuki, tapi sayangya, ia sama sekali tidak merasakan ikatan emosi. Ekspresinya biasa saja seperti dua orang asing yang baru bertemu.

"Dia Asisten saya yang Mulia, usianya memang masih sangat muda, tapi dia pintar dan punya wawasan luas" tambah Dante  memberikan sedikit bumbu pujian yang membuat Helena malu sendiri karena itu semua tidaklah benar.

"Aku kira dia kekasihmu, kalian tampak serasi" timpal Andreas tersenyum lebar. Dia menggiring keduanya masuk melewati pintu besar yang dijaga ketat dua prajurit bersenjata.

Layaknya istana pada umumnya yang merupakan bangunan kokoh dan megah dengan langit-langit yang menjulang tinggi dan lantai yang dilapisi marmer kualitas terbaik, satu yang membedakan adalah di beberapa titik dinding terdapat batu permata dengan motif abstrak yang dipajang layaknya lukisan, belum lagi pilar-pilar besar yang di hiasi batu-batu permata kecil berwarna-warni. Helena sampai takjub melihatnya.

Setelah melewati koridor panjang dan beberapa ruangan. Mereka sampai di suatu tempat di mana terdapat meja panjang yang lagi-lagi berlapis permata. Di sana ada beberapa orang yang diantaranya Marquess Davies dan Mariana, selebihnya adalah wajah-wajah asing yang Helena duga adalah anggota keluarga kerajaan yang lain. Satu persatu dari mereka mendekat dan menyapa Dante.

"Mari kita mulai makan malamnya, malam ini adalah malam yang istimewa karena kita kedatangan Dante dan calon istri Hendrik" ujar Andreas mengambil tempat di kursi paling ujung.

Pangeran Hendrik yang dimaksud adalah pria berambut pirang tipis dengan mata biru, berbadan tegap dan juga tampan tentu saja, dia adalah Andreas versi muda, Putra satu-satunya dari istri sah atau Ratu Agatha. Ketika semua orang sudah duduk, Helena masih tetap berdiri, saat itulah seluruh perhatian tertuju padanya.

My Helena (End)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ