45. Dia Ratuku

3.9K 599 29
                                    

Semua pejabat sudah berkumpul di balai pertemuan Istana dan duduk di tempatnya masing-masing di kursi-kursi yang ada di sisi kiri dan kanan ruangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semua pejabat sudah berkumpul di balai pertemuan Istana dan duduk di tempatnya masing-masing di kursi-kursi yang ada di sisi kiri dan kanan ruangan. Satu sama lain saling berbincang yang mayoritas membahas apa yang akan mereka sampaikan pada Raja beberapa saat lagi.

Ketika penjaga mengumumkan kedatangan Raja Dante, semua terdiam dan fokus memandang pintu besar yang ada di ujung ruangan. Dua prajurit bersamaan menarik dua gagang pintu sampai terbuka sempurna hingga akhirnya menampilkan dua sosok yang sangat kontras karena perbedaan tinggi badan dan fitur wajahnya.

Dante berjalan santai dengan tangan Helena dalam genggamannya, ia mengabaikan tatapan tidak suka para pejabat yang ditujukan pada mereka. Sampai di singgasananya yang megah. Sang Raja tidak langsung duduk, melainkan mengantar Helena ke kursi di sebelahnya.

Belum ada yang berani menyela, meski para pejabat itu sudah merasa sangat kesal melihat Helena diperlakukan begitu istimewa oleh Raja. Dante tidak langsung duduk, melainkan maju sedikit ke depan lalu memandang mereka semua.

"Terima kasih untuk kehadiran kalian, meski harusnya aku istirahat setelah menempuh perjalanan jauh, tapi sepertinya hal yang ingin kalian katakan begitu mendesak. Sebelum kita membahasnya, aku juga punya satu pengumuman penting" Dante kembali berjalan menghampiri Helena lalu mengajaknya ke tempat tadi dia berdiri.

"Aku perkenalkan pada kalian semua, wanita yang sudah ku nikahi, Helena White, dia adalah Ratuku dan juga Ratu Kerajaan Lasios dan Herios" ujar Dante lantang.

Keduanya tersenyum tipis melihat para pejabat tidak ada yang memberi selamat seperti yang sudah diduga sebelumnya, mereka malah saling melihat satu sama lain saling mengharap siapa yang akan maju membantah keputusan sang Raja.

"Maaf Yang Mulia" Marquess Robinson akhirnya memberanikan diri berdiri mewakili yang lain. "Tapi menurut tradisi Kerajaan, Ratu haruslah dari kalangan bangsawan tinggi atau berstatus Putri dari Kerajaan lain juga harus satu ras dengan kita. Kami tidak bisa menerima wanita itu sebagai Ratu kami"

Pejabat yang lain menahan napas karena takut juga salut pada Marquess Robinson, perhatian mereka kini tertuju pada Dante untuk melihat reaksinya. Namun bukannya marah, sang Raja malah tertawa dengan keras.

"Apa kalian semua sependapat dengan Marquess Robinson?" Tanyanya pada pejabat yang lain.

Kembali semuanya saling memandang sebelum serempak menjawab. "Iya Yang Mulia"

"Begitukah? Lalu apa ide kalian?" Tanya Dante lagi.

Merasa mendapat angin segar, Marquess Robinson kembali berbicara. "Yang mulia kami memiliki ide untuk mengadakan pemilihan Ratu melalui seleksi yang diikuti seluruh putri-putri bangsawan, mereka akan dinilai berdasarkan etika, tata krama dan pengetahuan umum tentang kerajaan"

"Hmm" Dante tampak berpikir sambil memegang dagunya. "Setelah semua proses merepotkan itu, apa menurut kalian, wanita yang terpilih nantinya akan menjadi Ratu yang berkualitas untuk kerajaan?"

My Helena (End)Where stories live. Discover now