51. Pesta Pernikahan

2.7K 332 7
                                    

Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Dante dan Helena untuk menghadiri pernikahan Raja Thomas dan Isabel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Dante dan Helena untuk menghadiri pernikahan Raja Thomas dan Isabel. Mereka tetap menikmati hidup dan berkegiatan seperti biasa.

Tiga hari sebelum acara barulah keduanya bersiap, rencananya, mereka akan menggunakan jasa Lala agar cepat sampai ke Dukedom White. Sepasang suami istri itu ingin meninjau wilayahnya sekalian istirahat di sana.

"Apa semuanya sudah siap Lala?" Tanya Helena sebelum naik ke punggung besar sang Elang.

"Sudah Nona, serahkan semuanya pada kami dan nikmati saja perjalanannya" balas Lala seraya merendahkan sedikit tubuhnya. Dante lalu membantu Helena naik kemudian duduk di belakangnya.

Dari atap Istana, mereka terbang rendah di atas para pengawal yang menatap kagum pada Raja dan Ratu mereka. Setelahnya, Lala mengitari wilayah Herios beberapa saat sebagai inspeksi terakhir sebelum mereka benar-benar pergi ke Lasios.

"Bukankah ini menyenangkan Nona, kita bisa pulang dan pergi dari Herios ke Lasios dengan cepat" seru Tula yang hinggap di pundak majikannya.

"Iya, tapi aku bisa masuk angin kalau terlalu sering" timpal Helena mengetatkan mantel yang dipakainya.

"Apa kau merasa kedinginan Sayang?" Dante yang duduk di belakangnya juga mengeratkan pelukannya. Kedua tangannya menggenggam tangan sang istri untuk memberi kehangatan.

"Iya, aku juga merasa sedikit pusing dan mengantuk" keluh Helena lalu menyandarkan kepalanya kepada Dante.

"Bersabarlah, sebentar lagi kita sampai" ujar pria itu memenangkan  lalu menarik jubahnya ke depan untuk menyelimuti Helena yang sudah menutup matanya.

Sampai di halaman kediaman White, Dante turun dan bergegas membawa Istrinya yang masih tidur untuk di pindahkan di ranjang yang lebih hangat. Paul dengan sigap membukakan setiap pintu dan terakhir membantu menyingkap selimut tebal di mana akhirnya Helena dibaringkan di bawahnya.

"Suruh pelayan untuk membuatkan sup ayam dan susu hangat ketika Istriku bangun nanti" titah Dante dengan suara pelan, Paul-pun membalas dengan nada suara yang sama. Keduanya lalu keluar untuk bisa berbicara lebih leluasa.

"Apa ada masalah selama aku tidak ada selain yang rutin kau laporkan lewat surat?" Tanya Dante begitu duduk di kursi teras.

"Beberapa prajurit di perbatasan baru-baru ini melaporkan kalau ada beberapa serangan kecil dari orang yang tidak dikenal, pakaiannya seperti penduduk biasa, tapi kemampuan bertarung mereka seperti seorang ahli"

"Apa ada yang terluka?"

"Untungnya tidak ada Yang Mulia, mereka bisa mengatasinya dengan baik. Keputusan anda untuk menempatkan lebih banyak prajurit di setiap batas wilayah sudah sangat tepat"

"Itu karena aku sudah menduga ini sebelumnya, mereka akan berusaha merebut wilayahku saat aku tidak ada" balas Dante menghembuskan napas lega.

"Sepertinya mereka makin terdesak oleh kebutuhan pangan. Sesuai perintah anda, kami menjual murah hasil panen pada rakyat kecil dengan harga murah dan harga sebaliknya pada kaum bangsawan dan semua jumlahnya kami batasi sesuai kebutuhan mereka" lapor Paul lagi.

My Helena (End)Where stories live. Discover now